Bireuen

Selisih 30 Jam, Korban Terseret Arus Krueng Peusangan Ditemukan Meninggal Dunia

Korban ditemukan warga yang ikut melakukan pencarian korban, lokasi temuan berjarak sekitar 1,5 Km dari titik awal korban terseret

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nur Nihayati
IST
EVAKUASI – Tim SAR Bireuen, masyarakat dan unsur lainnya, Jumat (27/6/2025) dini hari mengevakuasi korban terseret arus ke darat, kemudian dibawa ke rumah sakit untuk divisum dan dibawa pulang ke rumah duka di Desa Cot Mee, Kutablang 

Korban ditemukan warga yang ikut melakukan pencarian korban, lokasi temuan berjarak sekitar 1,5 Km dari titik awal korban terseret

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Akhirnya pencarian korban terseret arus sungai di Kutablang Bireuen berakhir.

Korban tenggelam itu bernama Aiyub (25) warga Desa Cot Mee, Kutablang, Bireuen ditemukan meninggal dunia.

Setelah korban dinyatakan hilang tenggelam selisih waktu sekira 30 jam atau hampir dua hari sebelum ditemukan.

Korban terseret arus sungai Krueng Peusangan, Bireuen di kawasan Desa Cot Mee, Kutablang, Bireuen yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, Rabu (25/6/2025) WIB.

Kondisi korban Aiyub ini ditemukan meninggal dunia tersangkut ranting bambu kawasan Desa Rancong, Kutablang Bireuen sekitar pukul 01.30 WIB, Jumat (27/6/2025). 

Korban ditemukan warga yang ikut melakukan pencarian korban, lokasi temuan berjarak sekitar 1,5 Km dari titik awal korban terseret arus saat berenang bersama dua rekannya.

Mendapat informasi  korban ditemukan, tim SAR Bireuen bergerak cepat ke lokasi penemuan untuk dievakuasi ke darat di lapangan bola kaki Gampong Pulo Nga.  

Keuchik Desa  Cot Me, Muhammad Zubir kepada Serambinews.com mengatakan, jenazah Aiyub ditemukan oleh warga saat melakukan pencarian sehingga jenazah ditemukan tersangkut ranting bambu, di pinggir sungai Gampong Rancong, sekitar 1,5 km arah utara
dari lokasi korban tenggelam.

Zaki (30) warga Babah Suak di lokasi mengatakan, ianya ikut  membantu mencari korban bersama lima rekannya warga Babah Suak, Cot Me dan Pulo Nga, melakukan pencarian naik perahu
kayu yang dipawangi oleh Bang Mul warga Gampong Rancong.

Mereka turun menyisir aliran sungai pada Jumat (27/6/2025) dini hari dari lokasi kejadian sampai ke muara sungai atau Kuala Ceurape.

Saat itu kondisi air sungai lagi pasang menjelang surut airnya, tetapi tidak terlihat apa-apa.

Kemudian boat kembali bergerak balik sambil menyisir tepian sungai,
sekitar 50 meter melewati jembatan rangka baja Gampong Rancong, pawang boat meminta Zaki dan warga lainnya untuk mengarahkan senter fokus ke rumpun bambu di tepi barat sungai Gampong Rancong.

"Saat kami kembali, pawang Mul lalu mengarahkan kami untuk menyenter ke arah rumpun bambu dan terlihat jenazah korban terlentang tersangkut di ranting bambu yang jatuh ke sungai.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved