Selisih 30 Jam, Korban Terseret Arus Krueng Peusangan Ditemukan Meninggal Dunia

Saat kami melintas pertama tadi tidak kelihatan apa-apa disitu, korban ditemukan," ungkapnya.

Setelah menemukan jenazah korban mereka langsung memberitahu kepada warga yang berada di darat sehingga masyarakat berdatangan ke sekitar lokasi penemuan.

Lalu jenazah korban dievakuasi tim SAR Bireuen ke daratan, jelas Zaki.

Korban segera dievakuasi dengan rubber boat SAR ke darat, jenazah dibawa ke mobil ambulans Puskesmas Kuta Blang, lalu dibawa ke RSUD dr Fauziah untuk visum et repertum didampingi oleh
keluarga, perangkat gampong dan polisi, setelah itu dibawa pulang guna di fardhu kifayahkan.

Koordinator Pos SAR Bireuen, M Rizal di lokasi mengatakan usai
menerima informasi dari keuchik, mereka langsung bergerak cepat ke
lokasi dan evakuasi jenazah korban ke darat, pukul 03.10 WIB menuju
lokasi turut didampingi keuchik, dan pukul 03.30 WIB korban tiba di
darat.

Dalam proses pencarian, tim SAR menggunakan satu unit rubber boat
telah menyisir aliran sungai dan juga menurunkan dua anggota melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian selama 3 jam. Pasca korban telah ditemukan warga untuk operasi SAR bersama tim lainnya dan masyarakat telah selesai.

Kapolres Bireuen, AKBP Tuschad Cipta Herdani SIK MMed Kom melalui Kapolsek Gandapura, AKP Hendri Yunan mengatakan,  korban langsung dievakuasi oleh pihak Basarnas dan setelah itu korban di bawakan ke rumah Sakit Umum Fauziah Bireuen untuk dilakukan visum.

Dan dari pemeriksaan secara fisik   bahwa korban tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan.

“Korban telah dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk dikebumikan,” ujar Kapolsek Gandapura.

Sebagaimana diberitakan, seorang warga Desa Cot Mee, Kecamatan Kutablang Bireuen bernama Aiyub (25) terseret arus Krueng Peusangan di kawasan Desa Cot Mee sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (25/6/2025), saat menyeberang kelelahan dan terseret arus sungai yang deras. (*)