Breaking News

Konflik Israel vs Iran

Kisah Mencekam WNI di Iran, Teheran Bak Kota Mati Diserang Israel, Ledakan Menggema dan Terisolasi

“Di Kota Teheran sudah kayak kota mati, jadi kita mau bertahan di sana atau mau ke kota lain sudah riskan,” ujar Tia lirih.

Editor: Nurul Hayati
Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic A- A+
IRAN KEMBALI DISERANG - Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic, memperlihatkan ledakan yang terjadi di Karaj, sebelah barat Teheran, Senin (23/6/2025). Israel kembali melancarkan serangan ke Iran. 

“Di Kota Teheran sudah kayak kota mati, jadi kita mau bertahan di sana atau mau ke kota lain sudah riskan,” ujar Tia lirih.

SERAMBINEWS.COM -  Serangan Israel itu menjadi awal dari eskalasi konflik bersenjata terbuka antara dua negara musuh bebuyutan, Israel dan Iran.

Dalam 10 hari berikutnya, kedua belah pihak saling membalas dengan peluncuran rudal yang menewaskan ratusan korban jiwa.

Di pihak Iran, sedikitnya 217 orang dilaporkan tewas, sebagian besar adalah warga sipil. Sementara Israel kehilangan 41 tentara, sebagian besar dalam serangan balasan Iran ke Kota Haifa dan wilayah selatan negara tersebut.

Subuh itu, Jumat dini hari 13 Juni 2025, suasana Kota Teheran mendadak berubah mencekam. 

Sekitar pukul 03.00 waktu setempat, militer Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah target strategis di ibu kota Iran, termasuk markas Garda Revolusi dan fasilitas komunikasi.

Ledakan menggelegar membangunkan Tia, seorang mahasiswi asal Jawa Timur yang tengah menempuh studi Bahasa Farsi di sana.

“Pagi itu cuma dua kali (suara ledakan), selama pagi-sore kita enggak ada dengar apa-apa lagi. Belum ada kepanikan yang signifikan, tapi saya sudah mulai cek emergency bag dan stok makanan,” ujar Tia, saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (24/6/2025), usai dievakuasi pemerintah RI.

Asap mengepul di atas Teheran saat Israel terus menyerang ibu kota Iran.
Asap mengepul di atas Teheran saat Israel terus menyerang ibu kota Iran. (SERAMBINEWS.COM/Al Jazeera)

Baca juga: Israel Porak-poranda Dihantam Rudal Iran, Warga Netanyahu Jarah Mall, Uang Tunai hingga Emas Raib

Tangis dan Kekalutan di Asrama
Hari-hari setelah serangan pertama menjadi mimpi buruk bagi para warga sipil, termasuk warga negara Indonesia.

Bagi Tia dan rekan-rekannya di asrama, setiap dentuman yang terdengar menjadi sinyal ketakutan baru.

 Pada hari keempat, ia memutuskan meninggalkan asrama usai mengetahui sebuah hotel yang hanya berjarak 750 meter dari tempat tinggalnya hancur dibom.

“Saya putuskan pergi ke KBRI karena sore sebelumnya ada satu hotel yang dibom, jaraknya kurang lebih 750 meter dari asrama. Lalu, juga sudah banyak teman-teman saya yang keluar dari asrama,” ungkapnya.

Situasi berubah drastis. 

Tangisan pecah di kamar-kamar asrama. Internet mulai dibatasi, komunikasi dengan keluarga hampir mustahil.

“Di Kota Teheran sudah kayak kota mati, jadi kita mau bertahan di sana atau mau ke kota lain sudah riskan,” ujar Tia lirih.

Baca juga: Israel Boncos Perang Lawan Iran, Puluhan Ribu Warganya Tagih Kompensasi hingga Total Rp 21 Triliun

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved