Breaking News

Aceh Tamiang

Kulit Pepaya dan Buah Naga Jangan Dibuang, Unsam Berhasil Temukan Inovasi Olahan Menjadi Saus

“Kami sudah memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada kelompok tani, karena ini bagian dari inovasi produk pangan

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nur Nihayati
IST
FOTO BERSAMA - Cyndi Prasetya (dua kiri) bersama dosen, mahasiswa dan kelompok tani foto bersama saat mempraktikkan pengolahan limbah tani menjadi bahan bermanfaat. 

“Kami sudah memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada kelompok tani, karena ini bagian dari inovasi produk pangan

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG -  Dosen dan mahasiswa Universitas Samudra, Langsa berhasil menemukan inovasi olahan saus dari kulit buah naga dan pepaya.

Temuan ini langsung disosialisasikan kepada masyarakat agar pemanfaatan potensi pertanian lokal bisa terlaksana lebih maksimal.

“Kami sudah memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada kelompok tani, karena ini bagian dari inovasi produk pangan berbasis green technology,” kata dosen Unsam, Cyndi Prasetya, M.Pd kepada Serambi, Kamis (3/7/2025).

Sosialisasi dan pelatihan ini dilakukan Cyndi bersama dua dosen lainnya, Ainul Yusna Harahap, SE, MSi dan Maisarah, M.Pd serta sejumlah mahasiswa.

Sasaran pertama ditujukan kepada Kelompok Tani Palas Berkah di Kampung Payameta, Kecamatan Karangbaru, Aceh Tamiang pada 28 Juni lalu.

Cyndi menjelaskan tujuan kegiatan yang didanai DIPA Unsam 2025 untuk mengedukasi masyarakat, khususnya kelompok tani tentang pemanfaatan limbah pertanian, seperti kulit buah naga dan buah pepaya menjadi produk bernilai tambah.

Peserta kegiatan diajarkan teknik pembuatan saus sehat berbahan dasar kulit buah naga dan pepaya yang diberi nama ‘Saku Bunape’ (Saus Kulit Buah Naga dan Pepaya).

“Produk ini menjadi wujud penerapan kimia industri berbasis green technology sekaligus solusi dalam mengurangi limbah pertanian yang selama ini kurang termanfaatkan,” jelasnya.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis tentang teknik produksi, pengolahan, dan pengemasan produk pangan, tetapi juga mendorong masyarakat untuk berpikir inovatif dan kreatif dalam mengolah hasil pertanian menjadi produk siap jual berkualitas, tanpa tambahan zat aditif kimia.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong masyarakat untuk lebih berdaya dengan memanfaatkan potensi sekitar.

Limbah pertanian seperti kulit buah naga, dan surplus buah pepaya dapat diolah menjadi produk berkualitas yang sehat dan memiliki nilai ekonomi,” jelas Cyndi selaku dosen penggagas kegiatan.

Ainul Yusna Harahap menambahkan aspek kewirausahaan dan pengembangan ekonomi lokal menjadi fokus penting dalam kegiatan ini.

“Kami tidak hanya melatih keterampilan teknis pengolahan produk, tetapi juga mendorong kelompok tani untuk memahami peluang bisnis dan pemasaran produk seperti Saku Bunape ini agar mampu meningkatkan perekonomian keluarga,” ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved