Berita Nasional
Kapal Tenggelam di Selat Bali, 6 Orang Meninggal, Balita asal Aceh Besar Disebut Jadi Korban
"Balita berusia 2 tahun bernama Anindita, yang berasal dari Aceh Besar (sebagai salah satu korban)," kata Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Negara, dr N
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam. Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 6 penumpang dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan korban selamat 31 orang dan sisanya masih dalam pencarian.
Kapal ini mengangkut 65 orang yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru, serta 22 unit kendaraan. Kapal berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi dengan tujuan Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Sekitar 25 menit setelah keberangkatan, atau tepatnya pukul 23.20 WIB, kapal mengalami kebocoran di ruang mesin yang menyebabkan sistem kelistrikan padam total (blackout).
Tak lama setelah itu, kapal kehilangan keseimbangan dan akhirnya tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB. Gelombang laut yang tinggi diduga menjadi salah satu faktor utama penyebab tenggelamnya kapal tersebut. Menurut Kapokja Operasional Meteorologi BMKG Wilayah III, I Wayan Musteana, pada saat kejadian cuaca memang cukup buruk. “Informasi yang kami terima dari BMKG Stasiun Meteorologi Banyuwangi-Pelabuhan Ketapang, saat kejadian kapal tenggelam kondisi cuaca umumnya berawan,” ujarnya kepada media, Kamis (3/7/2025).
Ia menjelaskan, pada pukul 23.00 WIB, arah angin dari selatan tercatat mencapai kecepatan maksimum 8,7 knots, dan meningkat sedikit menjadi 8,9 knots pada pukul 00.00 WIB. Sementara itu, gelombang laut saat kejadian mencapai tinggi sekitar satu meter. Kondisi ini masuk dalam kategori Peringatan Dini 1 atau status Waspada, dengan arus laut cukup kuat, lebih dari 1,2 meter per detik. “Masuk Peringatan Dini 1 atau status Waspada dengan Arus Kuat dengan kecepatan lebih 1.2 m/s, dan tinggi gelombang 1 meter,” jelasnya. Status waspada ini berlaku untuk kecepatan angin 10–15 knots dan gelombang 1–1,5 meter. Sedangkan peringatan dini kedua berstatus Siaga, dengan angin 15–20 knots dan gelombang mencapai 1,5-2 meter.
Semalam, beredar informasi di sejumlah portal online bahwa seorang Balita asal Aceh Besar menjadi salah satu korban dalam tragedi tersebut. Sebagian besar penumpang memang merupakan warga Banyuwangi, Jawa Timur, namun juga ada beberapa yang berasal dari Aceh, Jakarta, Bali, hingga Lumajang.
"Balita berusia 2 tahun bernama Anindita, yang berasal dari Aceh Besar (sebagai salah satu korban)," kata Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Negara, dr Ni Putu Eka Indrawati, Kamis (3/7/2025), seperti dilansir Kumparan.com.
Sebelumnya sebagaimana diberitakan Kompas.com, setidaknya ada 3 orang penumpang kapal yang beridentitas asal Aceh, yakni Kabul (Laki-laki 25 tahun, Pidie), Sumi (Laki-laki 28 tahun, Bireuen), dan
Sakur (Laki-laki 34 tahun, Bireuen). Namun, wartawan Serambi di berbagai daerah belum berhasil memvalidasi kebenaran informasi tersebut.(sak/kompas.com)
Berita Nasional
Musibah Kapal Tenggelam
KMP Tunu Pratama Jaya
kronologi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Balita asal Aceh Besar
| Aset Korupsi Sabang Diserahkan ke Pertamina | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| PDI-P Kukuh Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Jejak Pelanggaran HAM Jadi Alasan | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| DPR RI dan Pemerintah Sepakat Biaya Haji 2026 Rp 54.194.366, Kuota Haji 221.000 Orang | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Top! Malem Diwa Janagaru FT-USK Juara 3 Kontes Mobil Hemat Energi 2025 | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Gubernur Aceh Mualem Jajaki Kerja Sama Peternakan Sapi dengan Australia | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

                
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.