Mihrab

Khutbah Jumat - Kisah Tsumamah bin Utsal dan Teladan Kemanusiaan Rasulullah SAW

“Dalam kisah ini, kita akan mencoba memetik tiga pelajaran penting dari kepemimpinan Rasulullah saw, dan ketulusan sahabat beliau Tsumamah bin Utsal,"

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nur Nihayati
FOR SERAMBINEWS.COM
Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Ustaz Dr. Edi Saputra, Lc, MA 

Khutbah Jumat - Kisah Tsumamah bin Utsal dan Teladan Kemanusiaan Rasulullah SAW

SERAMBINEWS.COM –  Satu kejadian penting terjadi di bulan Muharram tahun 6 Hijriah, dimana Rasulullah SAW mengirim satu unit pasukan perang di bawah pimpinan Muhammad bin Maslamah r.a  ke negeri Yamamah (Najd), kawasan Riyadh ibukota Arab Saudi sekarang.

Dalam misi itu, Muhammad bin Maslamah r.a, berhasil meraih kemenangan dan menangkap salah seorang tokoh masyarakat negeri itu yang bernama Tsumamah bin Utsal r.a, yang kemudian dibawa ke Madinah dan diikat di salah satu tiang Masjid Nabawi.

Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Ustaz Dr. Edi Saputra, Lc, MA akan menyampaikan hal itu dalam khutbah Jumat di Masjid Nurul Jadid, Lampeuneuen, Kecamatan Darul Imarah, 4 Juli 2025 bertepatan dengan 8 Muharram 1447 Hijriah.

Ustaz Dr. Edi Saputra selanjutnya menguraikan, pada saat Rasulullah saw menyaksikan kondisi di atas, beliau bertanya kepada para sahabat yang belum mengetahui sosok yang telah mereka tangkap dan ikat: 

“Tahukah kalian, siapa yang kalian tangkap ini? Dia adalah Tsumamah bin Utsal tokoh masyarakat Bani Hanifah.”

“Dalam kisah ini, kita akan mencoba memetik tiga pelajaran penting dari kepemimpinan Rasulullah saw, dan ketulusan sahabat beliau Tsumamah bin Utsal r.a,” ungkapnya.

Pertama, akhlak mulia Rasulullah SAW. Ketika Baginda Nabi melihat Tsumamah diikat di tiang masjid, Rasulullah SAW menghampiri dan bertanya kepadanya: “Ada berita apa wahai Tsumamah ?”

Tsumamah pun menjawab, “Baik wahai Muhammad, kalau kamu bunuh saya, engkau membunuh seorang tokoh yang kematiannya tidak dibiarkan berlalu begitu saja oleh pengikut dan kabilahnya, mereka akan menuntut balasan, 

jika engkau memaafkan dan tidak membunuh saya, maka saya akan berterima kasih kepadamu, kebaikanmu tidak akan saya sia-siakan, dan kalau engkau mengharapkan uang tebusan, mintalah, tentu saja engkau akan memperolehnya!”

“Rasulullah saw mengetahui bahwa, orang yang ada di depan beliau ini adalah seorang tokoh, sosok yang berpengaruh, berani dan punya prinsip hidup, maka Rasulullah saw memperlakukan orang ini sesuai dengan kedudukannya,

tetap memuliakan dan menjaga martabatnya, berbicara padanya dengan cara yang baik, dan memberinya makanan yang baik pula,” ungkap Ustaz Dr. Edi Saputra.

Selama tiga hari Rasulullah saw berjumpa di masjid dengan Tsumamah, selalu saja beliau ulangi pertanyaan yang sama, dan selalu pula Tsumamah memberikan jawaban yang sama, 

dan akhirnya Rasulullah saw meminta untuk dilepaskan ikatan Tsumamah, setelah terlepas beliau mandi dan balik lagi berjumpa dengan Rasulullah saw dan menyatakan diri masuk Islam. 

Ustaz Dr. Edi Saputra  menambahkan yang kedua, kecintaan Tsumamah kepada Islam. Apa yang Tsumamah lakukan setelah masuk Islam ? Beliau berangkat ke Makkah melakukan umrah, 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved