Breaking News

Hari Ini Jepang Diramalkan Akan Diguncang Gempa Besar, Warga Panik dan Diungsikan

Ramalan itu menyebutkan gempa akan terjadi pada tanggal 5 Juli 2025 hari ini.

|
Editor: Amirullah
META AI
GEMPA BUMI – amalan gempa besar terjadi di Jepang hari ini bikin panik. 

Dalam beberapa minggu terakhir, dua maskapai penerbangan yang berkantor pusat di Hong Kong telah mengurangi penerbangan ke Jepang selatan karena minat penumpang yang menurun.

"Kami terkejut bahwa rumor tersebut telah menyebabkan pembatalan," kata divisi promosi pariwisata Tokushima.

Pemerintah Jepang telah memperingatkan tentang spekulasi gempa bumi.

Pada bulan April lalu pemerintah mengeluarkan pernyataan bahwa, "memprediksi gempa bumi dengan menyebutkan tanggal, waktu, dan lokasi sulit dilakukan dengan pengetahuan ilmiah saat ini."

Bulan lalu, direktur jenderal Badan Meteorologi Jepang Ryoichi Nomura mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa "sangat disayangkan bahwa orang-orang terpengaruh oleh informasi yang tidak berdasar di era sains modern ini."

Jepang telah lama menjadi pusat aktivitas seismik karena posisinya di Cincin Api Pasifik.

Pada bulan Agustus, JMA mengeluarkan peringatan bahwa "kemungkinan gempa bumi besar baru lebih tinggi dari biasanya" terkait dengan Palung Nankai, palung samudra sepanjang 560 mil di selatan Jepang.

Gempa bumi yang muncul dari Palung Nankai, seperti yang dikatakan oleh ahli geologi Kyle Bradley dan Judith A. Hubbard, adalah "definisi asli dari 'Gempa Besar'."

Awal tahun ini, sebuah panel pemerintah mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa gempa besar di sepanjang Palung Nankai memiliki peluang 80 persen terjadi dalam 30 tahun ke depan.

Dalam skenario terburuk , sebanyak 298.000 orang bisa meninggal, tambah laporan itu.

Jepang mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahunnya, hampir seperlima dari total gempa bumi di dunia.

Negara ini telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk menyusun rencana kesiapsiagaan terhadap gempa bumi . 

Mengingat sejarah dan frekuensi gempa bumi di Jepang, kekhawatiran itu dapat dimengerti.

Namun, Nomura dari JMA telah "dengan tegas" mendesak "masyarakat untuk tidak mengambil tindakan irasional yang didorong oleh kecemasan."

Baca juga: Penambahan Batalyon Baru di Aceh, Presma UIN Ar-Raniry Minta Menhan dan Panglima TNI Buka Dialog

Penduduk dievakuasi

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved