Breaking News

Berita Banda Aceh

Kamisan di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, Rawat Ingatan Jelang 20 Tahun Perdamaian Aceh

Tio Pratama menyebutkan, aksi ini selain untuk merawat ingatan, juga sebagai wadah masyarakat untuk menyampaikan suara dan keresahan. 

Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM/Rauzatul Jannah
Menjelang 20 tahun perdamaian Aceh pada Agustus mendatang, sekelompok anak muda lintas universitas di Banda Aceh menggelar aksi kamisan bertajuk 'Merawat Ingatan dan Pemulihan Hak Asasi Manusia (HAM)' di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Kamis (3/7/2025). 

Kamisan di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, Rawat Ingatan Jelang 20 Tahun Perdamaian Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Menjelang 20 tahun perdamaian Aceh pada Agustus mendatang, sekelompok anak muda lintas universitas di Banda Aceh menggelar aksi kamisan bertajuk 'Merawat Ingatan dan Pemulihan Hak Asasi Manusia (HAM)' di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Kamis (3/7/2025).

Sejumlah mahasiswa yang berhadir dalam aksi damai ini terdiri dari Universitas Syah Kuala (USK), Universitas Islam Negeri (UIN)  Ar-Raniry dan Poltekkes Aceh.

Dalam kegiatan ini, peserta menghadirkan kembali ingatan-ingatan peristiwa pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Aceh, seperti peristiwa simpang KKA, rumoh Geudong, Jambo keupok.

Tak hanya itu, aksi ini juga merupakan ruang renungan renungan terhadap rekontruksi Aceh menjelang 2 dekade perdamaian. 

Tio Pratama, koordinator aksi sekaligus mahasiswa USK menyebutkan, aksi ini selain untuk merawat ingatan, juga sebagai wadah masyarakat untuk menyampaikan suara dan keresahan. 

“Di sini tempat untuk kita menyampaikan suara, dari kawan-kawan ada yang berasal dari daerah pelosok Aceh yang kurang diperhatihan oleh pemerintah,” ujarnya. 

Ia juga menyebutkan aksi kamisan mengacu pada korban-korban kerusuhan 1998.

Namun di Aceh, di sesuaikan dengan konteks konflik Gerakan Aceh Merdeka yang hampir berlangsung selama 29 tahun.

Tio menyebutkan, inisiasi aksi ini di cetuskan oleh sekompok anak muda yang masih memiliki kesadaran untuk merawat ingatan sejarah Aceh.

Ia juga menyebutkan bahwasanya antusias untuk bergabung dalam aksi ini terus meningkat. 

“Aksi kamisan ini terbuka untuk umum. Awalnya di minggu pertama hanya 20 orang yang berhadir. Kemudian di minggu kedua dan ketiga ini meningkat. Semoga kedepanya aksi ini menjadi ruang bagi kita untuk menyuarakan keresahan,” pungkasnya. (*)

(Serambinews.com/Rauzatul Jannah)

*) Penulis adalah siswa internships dari Muharram Jounalism College (MJC) Banda Aceh.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved