Aceh Barat Daya
Kilang Padi Modern di Abdya Difungsikan Tahun Ini, Dibangun 2019, Potensi Mengolah 30 Ton per 8 Jam
Bangunan pabrik padi modern tersebut dibangun pada tahun 2019 lalu menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan nilai anggaran Rp 7,7 miliar lebih.
Penulis: Masrian Mizani | Editor: Nur Nihayati
Bangunan pabrik padi modern tersebut dibangun pada tahun 2019 lalu menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan nilai anggaran Rp 7,7 miliar lebih.
Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menargetkan pada tahun 2025 ini, kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) milik pemerintah daerah di Komplek Balai Benih Utama Gampong Suak Labu, Kecamatan Tangan-Tangan bisa dioperasikan.
Hal itu disampaikan hal Plt Direktur BUMD Abdya, Suhaimi SH, Minggu (6/7/2025), di Blangpidie.
Sejak ditunjuk sebagai Plt Direktur BUMD Abdya pada pertengahan Mei 2025 lalu oleh Bupati Safaruddin, Suhaimi fokus melakukan pembenahan struktur kepengurusan yang dianggap tidak aktif lagi, serta menyiapkan administrasi untuk pengurusan legalitas badan hukum.
"Fokus awal kita menjalankan bisnis tahun ini dengan mengaktifkan RMU.
Sekarang kta sedang menyiapkan seluruh administrasi untuk legalitas," ujar Suhaimi.
Terkait apa saja bisnis yang akan dilaksanakan BUMD kedepannya, ia mengaku belum dapat menjelaskan secara terperinci, akan tetapi untuk awal permulaan fokus pada pengelolaan aset-aset daerah yang selama ini belum dikelola secara maksimal.
"Aset-aset daerah kita banyak, baik alat berat, alat pertanian maupun lahan sawah, termasuk pabrik es," katanya.
Ketua YARA Abdya nonaktif ini menyampaikan, target bisnis BUMD diawal kepemimpinannya tidak muluk-muluk, ia terlebih dulu mempelajari kondisi daerah agar penggunaan modal lebih tepat sasaran.
"Kita mengerti hukum, tidak ingin dikemudian hari bermasalah dengan hukum, jadi penggunaan modalnya pun harus lebih teliti. Maka kia fokus dulu ke untuk operasi RMU," ujar Suhaimi.
Menurutnya, potensi RMU yang bisa mengeringkan padi hingga 30 ton setiap delapan jam, dan menghasilkan beras premium serta medium sangat menjanjikan jika dikelola dengan maksimal.
“Maka, pabrik ini segera difungsikan sebagai pusat penggilingan gabah dan penyerapan hasil panen petani,” ujarnya.
Ia menjelaskan, BUMD Abdya ini ibarat mobil rusak yang tak punya lagi roda. Jadi, harus diganti bannya dulu, biar bisa jalan.
Selain itu, kata dia, BUMD juga akan menjalin kemitraan dengan Bulog, serta mengelola lahan sawah milik pemerintah dalam mendukung swasembada pangan daerah.
Harga Gabah di Abdya Terus Meningkat, Kini Tembus Rp 7.850 Per Kilogram |
![]() |
---|
Jamal Idham Serahkan Mobil Operasional untuk Abuya Amran Wali |
![]() |
---|
Polres Abdya Gelar Apel Pasukan Operasi Patuh Seulawah, Ini Tujuh Penekanan Kapolda Aceh |
![]() |
---|
Siap-siap, Besok, 5 Juli 2025 Listrik Seluruh Abdya Padam, Suplai Air Bersih Dua Wilayah Terkendala |
![]() |
---|
Dinkes Abdya Bimtek Penyuluhan Keamanan Pangan Pelaku UMKM, Target Makanan Dijual Aman Dikonsumsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.