Berita Pidie
Buka Akses Perpustakaan di Puskesmas, Dipersip Pidie Usulkan Bantuan 1.000 Buku
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atau Dispersip Kabupaten Pidie mengusulkan bantuan 1.000 buku ke Perpusnas RI.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: IKL
Menurutnya, ada beberapa alasan utama mengapa perpustakaan sangat penting di layanan jesehatan dalam literatur. Antara lain, sebagai perpustakaan sumber informasi berbasis bukti ilmiah, mendukung penelitian dan inovasi yang sedang digalakkan dalam layanan publik.
Juga sebagai tempat pengelolaan informasi, ruang kolaborasi dan pembelajaran. Konon lagi, dimamfaatkan untuk praktikum/ magang mahasiswa, sekaligus tempat buat laporan atau menyusun karya tulis.
Kata Turno, yang terpenting perpustakaan memberikan akses informasi, untuk pasien dan keluarga dengan memaksimalkan fungsi promosi kesehatan.
Dikatakan, idealnya perpustakaan merupakan ruang publik inklusif yang memberdayakan masyarakat sebagai referensi ilmu.
Juga memiliki struktur kelembagaan yang kuat, desain ruang yang menarik, koleksi yang bervariasi, pustakawan yang berkualitas, layanan yang prima hingga memiliki jaringan kerjasama yang luas. Selain itu, perpustakaan menerapkan peraturan yang jelas.

" Untuk itu, kami akan menjalankan fungsi pembinaan layanan perpustakaan yang ada sehingga semangat pengelola perpustakaan yang sering volunteer tersebut, tentunya akan tetap tumbuh di tengah-tengah darurat literasi saat ini.
Juga rendahnya perhatian dari lingkungan keberadaan perpustakaan, kami harus tetap support mereka," ungkapnya.
Kepala Puskesmas Peukan Baro, dr Syarifah Nurul Alam, menjelaskan, dirinya sangat berharap adanya bantuan buku tahun ini dari Perpusnas RI.
Puskesmas Peukan Baro, diawal tahun 2025, pastinya saat ini sebelum adanya bantuan dari Perpusnas, makanya berharap Kadispersip Pidie, untuk memfasilitasi hadirnya perpustakaan di Puskesmas Peukan Baro.
" Saat itu, Pak Turno menggangguk akan memfasilitasi jadirnya pustaka di puskesmas. Terimakasih kepada Bapak Kepala Perpusnas RI, yang mengetahui isi hati kami untuk bantuan tersebut," kata dr Syarifah.
Pustakan Hadir di Puskesmas
Di sisi lain, Kepala Dispersip Pidie, Turno Junaidi, mengungkapkan, Dispersip tergerak untuk menghadirkan perpustakaan di layanan puskesmas, meski pun terbatas koleksi buku bacaan.
Tapi, yang terpenting Dispersip Pidie telah menjadikan puskesmas sebagai pusat pengetahuan dinamis yang memberdayakan profesional kesehatan, pasien dan keluarga pasien.
Sebab, aktivitas menunggu merupakan pekerjaan yang membosankan. Tentunya, disela-sela menunggu itu dimamfaatkan warga untuk membaca di perpustakaan di puskesmas.
"Makanya, Dispersip akan menghadirkan layanan perpustakaan di puskesmas, untuk menggaet warga membaca buku," kata Kadispersip Pidie, saat berkunjung ke Puskesmas Kembang Tanjong.
Kasus ASN di Pidie Diduga Predator Anak di Bawah Umur, Polisi Periksa Lima Saksi |
![]() |
---|
Ketika Kapolres Pidie dan Istri Masak Kuliner Mi Suree di Ujong Pie Laweung |
![]() |
---|
Polisi Usut Dugaan Korupsi Dana Eks PNPM di Pidie Rp2,4 Miliar, Dikelola Sejak 2015 Hingga 2020 |
![]() |
---|
Murid SD 1 Sigli Dipangku Bunda PAUD Saat Diimunisasi, Dinkes Sebut Cakupan Rendah |
![]() |
---|
Pemkab Resmi Luncurkan Kartu Pidie Sehat: Capaian Imunisasi Masih Rendah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.