Luar Negeri

Trump Ancam Putin dan Xi Jinping, Sebut Akan Bom Moskow dan Beijing

Dalam rekaman audio yang diterima CNN, Trump mengaku mengancam Putin akan mengebom Moskow jika Rusia menyerang Ukraina.

|
Editor: Faisal Zamzami
Facebook The White House
TRUMP DI GEDUNG PUTIH - Foto diambil dari Facebook The White House, Sabtu (21/6/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam postingan yang diunggah pada Jumat (20/6/2025). 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan pernah mengancam Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping.

Trump dilaporkan mengancam akan mengebom Moskow jika Putin menyerang Ukraina.

Dia juga dilaporkan melontarkan ancaman yang sama kepada Xi jika China menginvasi Taiwan.

Hal tersebut dikatakan Trump ketika berbicara dengan para penyandang dana dalam sebuah acara penggalangan dana saat ia berkampanye sebagai calon presiden pada 2024 lalu.

Rekaman-rekaman audio pertemuan Trump dengan para penyandang dana kampanyenya diperoleh tiga jurnalis AS, John Dawsey, Tyler Pager, dan Isaac Arnsdorf.

Mereka kemudian menuliskan sebagian isi rekaman-rekaman itu dalam buku mereka yang berjudul 2024.

Dalam rekaman audio yang diterima CNN, Trump mengaku mengancam Putin akan mengebom Moskow jika Rusia menyerang Ukraina.


Namun, tidak dijelaskan apakah ancaman Trump ini dikeluarkan saat dirinya menjabat sebagai presiden pada 2017-2020 atau setelahnya.

"Kepada Putin, saya mengatakan, 'Jika Anda bergerak ke Ukraina, saya akan mengebom Moskow. Saya katakan kepada Anda bahwa saya tidak punya pilihan.' Dan (Putin) kira-kira menjawab, 'Saya tidak memercayai Anda.' Namun dia memercayai saya 10 persen," kata Trump, seperti dilansir CNN, Selasa (8/7/2025).

Baca juga: Donald Trump Ancam Bombardir Moskwa jika Rusia Invasi Ukraina, Rekaman Bocor ke Publik

Dia juga mengeklaim pernah mengancam Xi Jinping terkait Taiwan. Trump mengaku mengancam akan mengebom Beijing jika China menyerang Taiwan.

"Dia (Xi) pikir saya gila," kata Trump.

Dia lalu menambahkan, "(Tetapi) kami tidak pernah punya masalah."

Dalam pertemuan tersebut, Trump juga kembali mengulangi klaimnya bahwa perang Rusia-Ukraina dan serangan Israel ke Gaza tidak akan pernah terjadi jika dirinya yang terpilih sebagai presiden pada 2020, bukan Joe Biden.

Dalam sebuah acara penggalangan dana tertutup lainnya, Trump turut memaparkan rencananya untuk menangani demonstrasi pro-Palestina yang marak di kampus-kampus AS.

"Satu hal yang akan saya lakukan adalah mahasiswa mana pun yang melakukan protes, saya akan mengeluarkan mereka dari negara ini," kata Trump.

"Orang-orang itu membuat kesalahan besar. Keluarkan mereka dari negara ini, saya kira itu akan menghentikan mereka."


Seorang penyandang dana kemudian mengungkapkan kekhawatirannya bahwa beberapa dari mahasiswa-mahasiswa demonstran itu suatu saat akan memerintah AS.

Menanggapi hal itu, Trump berjanji akan memukul mundur gerakan pro-Palestina hingga "25-30 tahun." 

"Jika Anda membuat saya terpilih, kita akan memukul mundur gerakan itu 25-30 tahun," ujarnya.

Sementara juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, enggan berbicara banyak mengenai rekaman audio Trump yang mengaku mengancam akan mengebom Moskow.

Peskov sebatas mengatakan tidak ada komunikasi telepon antara Putin dan Trump selama periode kampanye Pilpres AS 2024 lalu.


"Saya tidak bisa mengonfirmasi atau membantah ini walaupun saya ingin. Kami tidak tahu itu (rekaman Trump) palsu atau tidak," kata Peskov, dikutip The Moscow Times.

 

Baca juga: Lanud Maimun Saleh Sabang Berhasil Kumpulkan Darah 135 Kantong di Hari Bakti Ke-78

Baca juga: Sekda Ikut Musnahkan BB Narkotika di Kejari, Berharap Aceh Jaya Bebas dari Peredaran Narkoba

Baca juga: Kabar Gembira, Pembangunan 52 Unit Rumah Layak Huni di Bireuen Segera Dimulai, Dana Rp 98 Juta /Unit

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved