Berita Lhokseumawe

Prof Dr Tgk H Muntasir Pimpinan Dayah Salafi Dikukuhkan Jadi Guru Besar Politik Islam Unimal

“Pendidikan tidak cukup hanya dengan kecerdasan akademik, tetapi harus ditopang oleh akhlak yang mulia dan komitmen kebangsaan,” tegasnya

Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Foto Dok Unimal
Prof Dr Tgk H Muntasir A Kadir dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Politik Islam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unimal, Jumat (11/7/2205). 

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWEProf Dr Tgk H Muntasir A Kadir MA secara resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Politik Islam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh (Unimal).

Pengukuhan itu berlangsung dalam rapat terbuka senat universitas yang digelar pada Jumat (11/7/2025) di Gedung Academic Center Cunda (ACC), Desa Uteunkot, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

Ia dikukuhkan bersama dengan Prof Dr Ir Wesli MT, sebagai guru besar Ilmu Perencanaan Wilayah pada Fakultas Teknik Unimal.  

Rapat terbuka senat dalam rangka pengukuhan tersebut dipimpin langsung oleh Rektor Unimal, Prof Dr Ir Herman Fithra, ST MT  IPM ASEAN Eng

Pengukuhan ini menjadi puncak dari proses panjang akademik yang dijalani Ayah Mun sapaan Prof Muntasir.

Baca juga: Unimal Ikut Sosialisasi Evaluasi SNPMB Penerimaan Mahasiswa Baru 2025 di Makasar

Gelar guru besar ini sebelumnya telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui sertifikat pengesahan bernomor 01941/E4/DT.04.01/JAD/2024 yang dikeluarkan pada 30 Agustus 2024.

Prof Muntasir juga dikenal luas sebagai Ayah Batee Iliek, merupakan Pimpinan Dayah Jamiah Al-Aziziyah Batee Iliek, Samalanga, Kabupaten Bireuen.

Baru-baru ini ia kembali dipercayakan sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bireuen dalam Konferensi Cabang (Konfercab) ke-IV yang digelar di Aula Universitas Islam Al-Aziziyah (UNISAI), Samalanga

Ayah Mun sudah aktif dalam dunia pendidikan Islam selama lebih dari dua dekade, termasuk sebagai pembina Universitas Islam Al-Aziziyah (UNISAI).

Perjalanan pendidikan dimulai dengan menempuh pendidikan S1 di STAI Lhokseumawe (1995–1999), kemudian melanjutkan jenjang S2 dan S3 di Fakultas Ilmu Sosial dan Kemanusiaan (FSSK) Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) pada periode 2001–2003 dan 2010–2014.

Baca juga: Prof Dr Tgk Muntasir A Kadir MA Kembali Terpilih sebagai Ketua PCNU Bireuen

Sejak tahun 2012, ia memimpin Dayah Jamiah Al-Aziziyah dan berhasil memadukan tradisi salafiyah dengan wawasan modern.

Di bawah kepemimpinannya, dayah tersebut menjadi pusat pembinaan santri yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga responsif terhadap isu-isu sosial dan politik kontemporer.

“Santri harus menjadi agen perubahan yang mampu menjawab tantangan global dengan nilai-nilai Islam yang moderat,” ujarnya dalam sebuah kajian di hadapan para santri.

Ia juga mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk dakwah dan penyebaran konten positif.

Dalam kapasitasnya sebagai Guru Besar, ulama, dan tokoh masyarakat, Prof Muntasir menegaskan pentingnya pendidikan Islam yang terintegrasi dengan ilmu pengetahuan modern.

 “Pendidikan tidak cukup hanya dengan kecerdasan akademik, tetapi harus ditopang oleh akhlak yang mulia dan komitmen kebangsaan,” tegasnya.(*)

Baca juga: Sejarah Baru, Unimal Raih Akreditasi Unggul dari BAN PT

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved