KMP Tunu Pratama Jaya yang Teggelam Ditemukan di Dasar Laut Selat Bali, 17 Jenazah Sudah Dievakuasi

Jika ditarik garis lurus antara Pulau Jawa dan Bali, lokasi bangkai kapal berada lebih dekat dengan daratan Bali.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkapan layar Kompas TV
KAPAL TENGGELAM DI SELAT BALI - Bangkai kapal KMP itu ditemukan dalam kondisi terbalik dan berada sekitar 3,9 km dari titik tenggelamnya kapal. 

SERAMBINEWS.COM - Tim SAR gabungan menemukan dan merekam visual bangkai kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di dasar laut Selat Bali, melalui drone bawah laut dari KRI Spica milik TNI Angkatan Laut.

Bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan dalam kondisi terbalik dan berada sekitar 3,9 km dari titik tenggelamnya kapal

Jika ditarik garis lurus antara Pulau Jawa dan Bali, lokasi bangkai kapal berada lebih dekat dengan daratan Bali.

Dalam video yang ditunjukkan, terlihat tulisan kapal dalam warna putih, tetapi rangkaian huruf demi hurufnya cukup sulit dibaca secara kasat mata.

Kamera yang diturunkan itu merekam secara lebih jelas bagian luas kapal yang berada di bagian atas, yang berarti posisi kapal terbalik.

Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II, Laksamana Pertama TNI, Endra Hartono, menjelaskan bahwa kamera berhasil merekam bangkai kapal yang menunjukkan tulisan "Tunu Pratama Jaya".

"Kita telah mencoba beberapa kali dan pada saat itu kita mendeteksi objek bawah air yang memang sudah diduga itu adalah KMP Pratama Jaya," ungkapnya, Minggu (13/7/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Hasil yang paling signifikan adalah dengan kita melihat nama, kemudian bagian bawah yang identik dengan KMP Pratama Jaya," jelasnya.

Pada operasi SAR hari ini, Minggu, unit bawah laut akan berfokus untuk menandai lokasi titik kapal agar lebih mudah diidentifikasi.

Terkait dengan kemungkinan bangkai kapal bakal diangkat dalam operasi tersebut, Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas R Eko Suyatno, berharap hal tersebut bisa dilakukan.

Meskipun secara teknis, bisa dibilang masih terlalu dini untuk menentukan dilakukan atau tidaknya proses pengangkatan bangkai kapal.

"Semoga kita semua tetap selalu sehat dan siap melaksanakan tugas sampai dengan – ibaratnya dari fix datum ini bisa kita angkat ke permukaan," katanya, Minggu, dikutip dari TribunBanyuwangi.com.

Jika kapal tersebut berhasil diangkat, maka hal itu akan menjadi capaian tersendiri.

"Ini harapan saya, karena kalau ini bisa kita lakukan, mungkin ini baru pertama operasi kapal tenggelam hingga pengangkatan di Selat Bali," ujarnya.


"Karena dari sekian banyak kapal yang tenggelam di sini, ini belum pernah diangkat ke permukaan," imbuh Eko.

Baca juga: Kisah Toni Korban Selamat Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Mengapung 5 Jam Peluk Jasad Ayah

17 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Berhasil Dievakuasi

Proses identifikasi korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya terus berlangsung. 

Sejauh ini, hingga hari ke-11 pada Sabtu (12/7/2025), tim DVI bersama instansi terkait telah berhasil mengidentifikasi 15 dari total 17 jenazah yang ditemukan.

Hingga berita ini diterbitkan, ini data dari DVI Polda Jatim, berikut rincian terbarunya, dikutip dari Tribun-Bali.com:

1. Jenazah Nomor PM: DOKKES/PLENGKUNG/014

Tiba pada 10 Juli 2025 pukul 09.31 WIB dan telah diperiksa sejak 10 hingga 12 Juli 2025. 

Hingga kini, jenazah tersebut masih proses identifikasi.

2. Jenazah Nomor PM: DOKKES/MUNCAR/016

Tiba pada 11 Juli 2025 pukul 10.44 WIB dan diperiksa pada 11–12 Juli 2025. 

Jenazah telah berhasil diidentifikasi atas nama Muhlason, laki-laki, kelahiran Pasuruan, 12 Agustus 1975. 

Alamat korban tercatat di Dusun Brambang RT 1 RW 1, Desa Brambang, Gondangwetan, Pasuruan.

3. Jenazah Nomor PM: DOKKES/BLIMBINGSARI/017

Diterima pada 11 Juli 2025 pukul 13.00 WIB dan telah diperiksa sejak 11 hingga 12 Juli 2025. Proses identifikasi

Dengan demikian, hingga Sabtu pagi, total 15 jenazah telah berhasil diidentifikasi dari keseluruhan 17 jenazah yang ditemukan selama proses evakuasi

Dua jenazah lainnya masih proses identifikasi, dilakukan melalui pencocokan data medis dan data properti antemortem dari keluarga.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, mengatakan tim DVI terus bekerja secara teliti dan mengutamakan ketepatan dalam proses identifikasi, agar seluruh korban dapat dipastikan identitasnya dan segera diserahkan kepada pihak keluarga.

“Kami berkomitmen menyelesaikan proses ini sebaik mungkin, demi memberikan kepastian dan penghormatan bagi para korban maupun keluarga yang ditinggalkan,” ujar Kombes Pol Rama, dalam keterangan tertulisnya.

Hingga saat ini, Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur, AKBP dr. Adam, mengatakan bahwa proses identifikasi masih terus dilakukan oleh dr Forensik dan Inafis.

“Proses identifikasi ini tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Kami mengutamakan ketelitian agar identitas korban benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya. 

AKBP Adam juga mengimbau keluarga korban yang belum mendapatkan kepastian, untuk tetap bersabar dan aktif berkoordinasi dengan posko antemortem yang telah disiapkan oleh tim DVI atau menghubungi call center DVI 085190447911.

“Harapan kami, dalam waktu dekat dua jenazah, yang belum teridentifikasi ini dapat segera kami pastikan identitasnya dan diserahkan kepada pihak keluarga,” ungkapnya.

Baca juga: Fakta Baru Tragedi KMP Tunu, Banyak Penumpang Tak Tercatat dalam Manifes karena Beli Tiket dari Calo

KNKT Sebut KMP Tunu Tenggelam karena Pintu Mesin Terbuka

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan dugaan awal penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, karena pintu menuju ruang mesin dalam kondisi terbuka. 

Pelaksana Tugas Ketua Sub Komite Keselamatan Pelayaran KNKT, Anggiat PTP Pandiangan, mengatakan, hal tersebutlah yang menyebabkan air laut masuk ke dalam kapal saat gelombang tinggi menghantam. 

“Jadi di geladak dari kapal ini ada akses untuk turun ke kamar mesin. Pada saat itu (kejadian), pintu dalam kondisi terbuka sehingga air masuk melalui pintu itu dan menyebabkan kapal miring ke kanan,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (8/7/2025).

KNKT menduga masuknya air laut ke dalam ruang mesin merupakan pemicu awal kapal miring ke kanan sebelum akhirnya tenggelam. 

Saat itu, kondisi gelombang di perairan Selat Bali diketahui mencapai ketinggian 2 hingga 3 meter.

Anggiat menegaskan bahwa pintu geladak seharusnya selalu dalam keadaan tertutup selama pelayaran, terutama mengingat desain kapal jenis Ro-Ro Pax seperti KMP Tunu Pratama Jaya yang memiliki freeboard rendah (jarak antara permukaan air dengan dek bebas kapal). 

“Kondisi muatan yang ada di atas kapal juga akan menambah benaman kapal sehingga mengurangi freeboard-nya juga, dan seharusnya memang pintu ini harus selalu dalam keadaan tertutup ketika berlayar,” katanya.

Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, dalam rapat itu pun mempertanyakan apakah insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya bisa dicegah jika pintu menuju kamar mesin dalam keadaan tertutup.

“Berarti persoalan utamanya berada pada pintu ini. Andaikan pintu ini ditutup, ini tidak terjadi karena air masuk pertama dari situ?” tanya Lasarus. 

“Ya, Pak,” jawab Anggiat. 

Meski demikian, KNKT hingga kini masih terus melakukan investigasi dan mendalami faktor penyebab lain, termasuk kemungkinan adanya kelebihan muatan. 

“Itu masih akan kita teliti, dalami,” ungkap Anggiat. 

Baca juga: VIDEO - Danrem Lilawangsa Bagikan Sembako Gratis Kepada Ratusan Warga

Baca juga: Pemkab Abdya Gelar Sayembara Desain Tugu Simpang Cerana dan Gerbang Perbatasan Kabupaten

Baca juga: Naik Tajam, Harga Emas di Banda Aceh Capai Rp 5,7 Juta Per Mayam, Ini Data Harga Edisi  13 Juli 2025

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul 17 JENAZAH Korban KMP Tunu Pratama Jaya Berhasil Dievakuasi, KNKT Sebut Ini Penyebab Tenggelamnya!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved