Irjen Karyoto Resmi Jadi Besan Gubernur Dedi Mulyadi, Berikut Profilnya

Irjen Karyoto Resmi Jadi Besan Gubernur Dedi Mulyadi, Berikut Profilnya

SERAMBINEWS.COM-Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, kini resmi menjadi besan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Hubungan kekeluargaan ini terjalin setelah putri sulung Irjen Karyoto, Luthfianisa Putri Karlina, resmi menikah dengan Maula Akbar Mulyadi Putra, putra sulung Dedi Mulyadi.

Momen bahagia tersebut berlangsung pada Rabu (16/7/2025) di kawasan Pendopo Garut.

 Akad nikah digelar sekitar pukul 13.00 WIB, disaksikan oleh keluarga dan kerabat terdekat dari kedua belah pihak.

Pernikahan ini sekaligus menjadi sorotan publik, mengingat kedua mempelai merupakan anak dari tokoh penting di pemerintahan dan kepolisian.

Pernikahan Putri Karlina digelar di Pendopo Garut karena ia saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Garut untuk periode 2025–2030.

Baca juga: Putri Karlina Sah Jadi Istri Maula Akbar, Lantas Siapa Mantan Suaminya?

Lokasi tersebut dipilih sebagai simbol kedekatan Putri dengan masyarakat serta posisinya sebagai pejabat daerah.

Sementara itu, prosesi akad nikah dipimpin langsung oleh ayahanda Putri, Irjen Pol Karyoto, yang bertindak sebagai wali nikah.

Momen sakral ini pun berlangsung khidmat dan penuh haru di hadapan keluarga besar serta tamu undangan terdekat.

Profil Irjen Pol Karyoto

Irjen Pol Karyoto adalah perwira tinggi Polri berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen), yang kini memimpin Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.

 Ia mulai menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sejak 27 Maret 2023, dan hingga pertengahan 2025 ini telah mengemban tugas tersebut selama lebih dari dua tahun.

Sebelum menakhodai Polda Metro Jaya, Irjen Karyoto sempat dipercaya memegang jabatan strategis di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: Profil Lengkap Putri Karlina, Pejabat Muda Garut yang Menikah Dengan Putra KDM

 Ia menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK dari tahun 2020 hingga 2023.

 Selama masa tugasnya di lembaga antirasuah itu, ia terlibat dalam penanganan sejumlah kasus korupsi besar, termasuk kasus izin ekspor benih lobster yang menyeret mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, serta kasus korupsi bantuan sosial Covid-19 yang melibatkan mantan Menteri Sosial, Juliari P. Batubara.

Karier Karyoto di kepolisian juga terbilang cemerlang.

 Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990 ini pernah dipercaya memimpin berbagai satuan penting.

 Ia pernah menjabat sebagai Kapolres Ketapang (2008) dan Kasubbid Infodata Kominter Set NCB Interpol (2009).

Di tahun-tahun berikutnya, ia menduduki sejumlah posisi strategis lainnya, seperti Penyidik Utama Tingkat II Dit III/Kor Dan WCC Bareskrim Polri (2010), Kasubdit III Dittipidkor Bareskrim Polri (2011), serta Kapolresta Barelang (2012).

Baca juga: Mahar Unik Pernikahan Anak Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut, Ada Sapi hingga Bibit Padi

Selanjutnya, Karyoto juga pernah menjabat sebagai Dirreskrimum Polda DIY (2014), Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri (2015), dan Direktur Analisis Pemutus Jaringan Internasional di Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2016.

Dengan segudang pengalaman di bidang reserse dan pemberantasan korupsi, Irjen Karyoto dikenal sebagai figur profesional yang berintegritas dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian.

Karier Irjen Pol Karyoto terus menanjak saat ia ditunjuk sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Pidkor Bareskrim Polri pada tahun 2018.

Di tahun yang sama, ia juga dipercaya mengemban jabatan sebagai Wakapolda Sulawesi Utara.

Selama bertugas di KPK, nama Karyoto bahkan sempat masuk dalam bursa calon Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri pada tahun 2021.

 Hal ini muncul setelah posisi tersebut kosong karena ditinggalkan oleh Listyo Sigit Prabowo yang naik menjadi Kapolri.

Saat dimintai tanggapan terkait peluangnya menduduki posisi itu, Karyoto menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki ambisi pribadi untuk mengejar jabatan tinggi, meskipun menyadari bahwa namanya masuk dalam bursa calon sebagai hal yang wajar bagi seorang jenderal bintang dua.

Baca juga: Dedi Mulyadi Bantu Bocah yang Digugat Kakek dan Nenek Kandung, Sengketa Warisan Usai Ayah Meninggal

"Kalau kita dicalonkan ya namanya bintang dua wajar-wajar saja, tapi kalau kita bicara punya ambisi tidak ya," kata Karyoto, Selasa (16/2021) dikutip via Tribunnews.

"Prinsipnya juga kalau kita masuk dicalonkan saja itu sebuah kehormatan. Yang penting kita bekerja dengan baik."

"Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan betul-betul dapat bermanfaat untuk bangsa dan negara," ujarnya.

Akhirnya, jabatan Kabareskrim dipercayakan kepada Komjen Agus Andrianto yang menjabat selama lebih dari dua tahun.

Sementara itu, Karyoto tetap melanjutkan pengabdiannya di KPK.

Hingga kemudian, pada 27 Maret 2023, Karyoto kembali ke institusi Polri dan diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya, menggantikan Komjen Fadil Imran.

Dalam kehidupan pribadinya, Irjen Karyoto lahir di Pemalang, Jawa Tengah pada 27 Oktober 1968, yang berarti kini ia berusia 56 tahun.

Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Keponakannya Honorer, Gajinya Kalah Jauh Dibanding Hasil Dia Jualan Bala-bala

 Ia menikah dengan Ny. Linna Iskandar Karyoto dan dikaruniai tiga orang anak: Luthfianisa Putri Karlina, Raffi Fahrizan, dan Keanu Yusuf Umar.

Saat putri sulungnya, Luthfianisa Putri Karlina, melangsungkan akad nikah dengan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Karyoto bertindak langsung sebagai wali nikah.

"Maula Akbar saya nikahkan dan saya kawinkan dengan anak kandung saya Luthfianisa Putri Karlina bin Karyoto dengan maskawin berupa sembilan ekor sapi, sembilan ekor ayam, sembilan ikan gurami, sembilan puluh sembilan jenis pohon, sembilan jenis benih dan logam mulia seberat sembilan puluh gram dibayar tunai," kata Irjen Karyoto.

Ucapan ijab kabul dari Maula Akbar pun dilafalkan dengan tegas dan lancar, menandai sahnya pernikahan di hadapan para saksi dan tamu undangan.

"Saya terima nikah dan kawinnya Luthfianisa Putri Karlina bin Karyoto dengan mas kawin tersebut tunai," ucap Maula Akbar, yang langsung disambut sah oleh para saksi.

Baca juga: Sederet Aturan Dedi Mulyadi untuk Siswa Jabar: Jam Malam, Masuk Sekolah Jam 6.30 hingga PR Dihapus

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)