Banda Aceh

USK Kukuhkan Lagi 6 Profesor, Ahli Pertanian hingga Dokter Hewan

Dengan penambahan tersebut, saat ini USK telah memiliki 225 orang professor. Jumlah itu sudah mencapai 10 persen dari jumlah dosen

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nur Nihayati
IST
FOTO BERSAMA - Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan, Ketua Senat Akademik Universitas, Prof. Dr. Ir. Abubakar, M.S, dan enam professor baru berfoto bersama usai pengukuhan di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Kamis (17/7/2025). 

Temuan ini sangat membantu petani dalam mempertahankan hasil panen serta mendukung ketahanan pangan nasional.

Lalu Prof. Helmi yang menawarkan solusi pengelolaan air melalui sistem pompanisasi dan pembangunan waduk, untuk mengatasi dampak kekeringan dan banjir.

Ia juga memanfaatkan metode neraca air guna menjaga ketersediaan air sepanjang musim.

Selanjutnya Prof. Erwin menjelaskan inovasinya dalam penyembuhan luka pada hewan menggunakan bahan alami seperti kulit ikan mujair dan plasma darah.

Ia juga menciptakan alat untuk menangani hernia pada hewan serta berkontribusi dalam konservasi satwa liar di Aceh.

Lalu Prof. Rita Khathir yang merupakan Ahli Teknologi Pascapanen ini menjelaskan pentingnya modernisasi produksi pliek-u sebagai warisan kuliner khas Aceh.

Ia mengembangkan alat dan metode seperti pengering terowongan Hohenheim, alat pengepres hidrolik, dan teknik pengemasan modern untuk mendukung UMKM lokal.

Kemudian, Prof. Rahmat Fadhil,  yang kajiannya fokus pada penguatan nilai tambah produk pertanian seperti kopi Gayo melalui pendekatan agroindustri.

Ia juga mengembangkan berbagai metode pengambilan keputusan yang mendukung kebijakan pengembangan industri daerah.

Terakhir, Prof. Teuku Ahmad Yani, yang  meneliti transformasi Usaha Dagang (UD) menjadi Perseroan Terbatas Perseorangan sebagai langkah strategis dalam pemberdayaan UMKM.

Gagasannya membuka akses terhadap permodalan dan penguatan kelembagaan bagi pelaku usaha kecil.

Rektor USK menutup sambutannya dengan harapan besar terhadap keenam profesor baru ini, dapat menghadirkan inovasi dan pemikiran transformatif yang memperkuat USK sebagai pusat unggulan riset dan cahaya ilmu pengetahuan yang menerangi peradaban.

Untuk itulah, Rektor berharap kepakaran para profesor ini bisa memberikan dampak yang nyata bagi perubahan di masyarakat.

Hal ini sejalan dengan kebijakan Kampus Berdampak (Diktisaintek Berdampak), di mana perguruan tinggi menjadi aktor utama dalam mendorong perubahan.

"Para profesor harus hadir memberi solusi terhadap tantangan global seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan ketimpangan ekonomi.

Dengan keilmuan tinggi yang dibarengi akhlak mulia, para profesor USK diharapkan menjadi cahaya moral dan intelektual bagi bangsa ini,” ucapnya.(mun)

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved