Berita Kutaraja

Mualem Surati Pemko Salem Massachusetts, Pemerintah AS Diminta Mohon Maaf ke Warga Kuala Batee Abdya

Menurut Fadhli, invasi brutal pasukan marinir AS kala itu menjadi sejarah tragis dan kelam bagi kerajaan Kuala Batu.

|
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Saifullah
Kolase Serambinews.com/ist
PERMINTAAN MAAF - Cover Buku Quallah Battoo dan segel Kota Salem. Pemerintah Amerika Serikat diminta untuk menyampaikan permintaan maaf terhadap aksi invasi marinir AS terhadap Kerajaan Kuala Batu pada masa dulu. 

“Tapi jangan pernah lupakan sejarah tentang invasi militer itu,” tukas Fadhli Ali. 

“Akibat invasi itu, tidak ada yang tersisa sebagai fakta sejarah dibekas kerajaan Kuala Batu selain meriam berbagai ukuran, mortal, dan mandat atau gundukan tanah yang dibangun sebagai benteng-benteng pertahanan,” lanjutnya. 

Selain itu, menurut Fadhli, Pemerintah Aceh sepatutnya mengusulkan kepada pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan agar melakukan kajian arkeologis di kawasan Kerajaan Kuala Batu.

Lalu memfasilitasi pembangunan monumen sejarah invasi militer pertama Amerika Serikat di kawasan Asia Pasifik.

Bahkan, tambah Fadhli, sejarah invasi militer AS terhadap Kuala Batu ini sepatutnya diusulkan masuk bagian pelajaran sejarah dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.

Ini agar generasi muda memahami bagian penting dari sejarah kolonialisme, perjuangan rakyat Aceh dan invasi militer negara adidaya itu di Indonesia.

“Sejarah invasi militer Amerika terhadap kerajaan Kuala Batu ini perlu masuk dalam buku pelajaran sejarah yang diajarkan atau disampaikan pada siswa di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia,” pungkasnya.(*) 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved