Berita Banda Aceh

Apa Hukum Peh Batee atau Main Domino? Ini Pembahasan pada Pengajian Ikatan Sarjana Alumni Dayah Aceh

Isu sosial tentang Peh Batee (permainan domino) kembali mencuat di tengah masyarakat Aceh. Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh gelar kajian

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
PEH BATEE - Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh menggelar kajian aktual bertema “ Peh Batee (Domino); Hukum dan Identitas Aceh – Mencari Jalan Tengah antara Fatwa dan Budaya” di Banda Aceh, Kamis (17/7/2025) malam. 

Menutup pemaparannya, Prof. Muhibbuthabry mengingatkan bahwa setan selalu hadir di tengah-tengah manusia untuk menebar permusuhan dan menjauhkan dari jalan kebaikan.

Peh bate anak judi

Sementara itu, narasumber lain, Drs. Tgk. Ameer Hamzah, M.Si, menilai bahwa praktik permainan peh batee sudah sangat lama eksis di masyarakat Aceh.

“Permainan ini lebih tua dari saya, bahkan mungkin lebih tua dari ajinomoto,” selorohnya disambut tawa peserta.

Namun demikian, Ameer Hamzah menegaskan bahwa peh bate bukan sekadar permainan biasa. 

Ia adalah bagian dari rangkaian aktivitas yang membuka pintu pada praktik perjudian.

Baca juga: Aba Yunus Woyla Santri Perintis Dayah BUDI Lamno

“Peh batee itu anak judi. Kalau kita jujur pada realitasnya, permainan ini banyak mengarah pada kebiasaan buruk. Maka wajar jika masyarakat dan ulama mulai gusar,” ujarnya.

Menurutnya, sudah saatnya ulama dan MPU Aceh memberikan kepastian hukum yang tegas agar masyarakat tidak lagi berselimut kabur antara budaya dan pelanggaran hukum syariat.

Hadir dalam kajian ini Ketua Umum ISAD Tgk. Mustafa Husen Woyla, S.Pd.I, Sekjend Dr Teuku Zulkhairi serta pembina ISAD, Tgk. Rusli Daud, M.Ag, ketua dan Sekjend Ikatan Mahasiswa Alumni Dayah (IMADA) Rozy Munawir dan Muhammad Taqwa serta para tokoh lainnya dari berbagai kalangan.

Dengan menyelenggarakan pengajian ini, ISAD kembali menunjukkan peran aktifnya sebagai jembatan antara tradisi, syariat, dan budaya dalam kehidupan masyarakat Aceh.

Kajian ini menjadi langkah nyata dalam merumuskan jalan tengah—antara fatwa dan budaya—demi menyelamatkan identitas Aceh dari praktik yang mengikis moral generasi.

Selain para tokoh, pengajian ini diramaikan oleh generasi muda millenial dan ibu-ibu di Kota Banda Aceh yang merupakan jama'ah rutin pengajian.

Baca juga: Berantas Judi Online, Polres Aceh Selatan Tangkap & Tahan 2 Penjual Chip Higgs Domino di Kota Fajar

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved