Berita Langsa
Unsam Langsa Perkenalkan Inovasi Pengolahan Limbah Ayam, Bikin Kerupuk Ceker, Sate hingga Nugget
olahan limbah ayam menjadi berbagai jenis makanan, seperti keripik usus, nugget ayam, keripik ceker ayam, dan sate hati ayam.
Penulis: Zubir | Editor: Nur Nihayati
Sambung Ketua Tim, kegiatan pengabdian ini diawali dengan survey lapangan dan dialog bersama aparatur desa serta kelompok peternak ayam untuk mengidentifikasi permasalahan utama dan potensi yang dimiliki desa.
Setelah itu, dilakukan serangkaian pelatihan dan workshop kepada masyarakat, khususnya para peternak dan ibu rumah tangga, terkait teknik pengolahan limbah ayam menjadi produk yang ramah lingkungan.
Tim pengabdian juga memperkenalkan alat berbasis teknologi tepat guna untuk mengolah limbah ayam menjadi makanan olahan dan bernilai jual tinggi.
Pembuatan pelatihan lain yang juga diberikan meliputi pemasaran digital untuk produk hasil olahan limbah ayam dan strategi membangun usaha mikro berbasis produk-produk ramah lingkungan.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang, namun mayoritas adalah kelompok peternak yang merupakan ibu rumah tangga.
Dalam waktu singkat, kegiatan ini berhasil membangkitkan kesadaran baru masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah ayam secara berkelanjutan.
Beberapa warga bahkan mulai berinisiatif mengembangkan produk sendiri dari limbah ayam tersebut.
Sementara, Syarifah, anggota kelompok peternak Gampong Batee Puteh, mengaku program ini sangat membantu masyarakat dalam mengatasi persoalan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru.
“Kami merasa sangat terbantu. Selama ini limbah hanya jadi beban. Sekarang bisa jadi berkah. Kami harap program seperti ini bisa berlanjut,” sebut Syarifah dalam sesi evaluasi program.
Meski menunjukkan hasil positif, program ini tetap menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan peralatan, keterampilan teknis masyarakat yang masih perlu diasah, dan kebutuhan pendampingan jangka panjang.
Namun tim pelaksana optimis bahwa dengan komitmen bersama dan dukungan dari berbagai pihak, inisiatif ini bisa menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan yang dapat ditiru di tempat lain.
Dosen Hanisah menyebutkan lagi, bahwa “eco innovation” bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal perubahan pola pikir.
Pihaknya ingin menanamkan bahwa limbah bukan sampah, tapi sumber daya. Jika dikelola dengan benar, ia bisa jadi peluang emas, bukan masalah.
Sementara Dosen Zain, mendemonstrasikan secara langsung produk olahan limbah ayam menjadi berbagai jenis makanan, seperti keripik usus, nugget ayam, keripik ceker ayam, dan sate hati ayam.
Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini, dan program ini bukan hanya solusi ekologis atas pencemaran lingkungan akibat limbah ayam.
Dikeroyok 3 Pria, Seorang Wanita Lansia di Langsa Patah Tangan & Kepala Bocor Hingga Dirawat di RSUD |
![]() |
---|
Tak Sadarkan Diri Usai Tabrakan Sesama Sepmor, Kek Togar Dilarikan ke RSUD Langsa |
![]() |
---|
Harga Cabai Merah di Pasar Langsa Makin 'Pedas' Melejit Rp 90 Ribu Per Kg |
![]() |
---|
Angka Kemiskinan Kota Langsa Turun 1,74 Persen, Begini Tanggapan Wali Kota |
![]() |
---|
Bea Cukai Langsa Gagalkan Penyelundupan Motor Mewah Asal Thailand |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.