Berita Banda Aceh

Penelitian UIN Ar-Raniry: Agama Lokal Rukun dengan Islam, Kristen, dan Katolik di Aceh Singkil

Azhar menambahkan, penyebab mereka tetap hidup rukun adalah karena dalam berkomunikasi

Editor: Amirullah
For Serambinews.com
Azhar Ibrahim (4 kiri) foto bersama Dewan Penguji Tesis S-2 UIN Ar-Raniry 

SERAMBINEWS.COM, Banda Aceh - Aceh Singkil adalah kabupaten yang terletak berbatasan langsung dengan Tapanuli Tengah dan Pakpak, Sumatera Utara. Letak di perbatasan ini menyebabkan mudahnya terjadi pertukaran penduduk dan budaya.

Saat ini di Aceh Singkil tercatat penduduk Kristen sebanyak 11 persen dan Katolik 1 persen. 

“Khusus di Kecamatan Danau Paris yang berbatasan langsung dengan Tapteng tercatat penduduk Islam dan bukan Islam yang berimbang,” papar Teuku Azhar Ibrahim dalam sidang munaqasyah tesis Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Senin (21/07/2025).

“Terdapat fenomena adanya penganut Permalim atau Pambi sebagai agama lokal di Danau Paris. Jumlah mereka lebih dari 200 orang,” lanjutnya Azhar dalam sidang tesis S2 yang diketuai oleh Dr Juhari Hasan MSi, Azman M.I.Kom (Sekretaris), dengan para anggota Dr Mahmuddin MSi, Hasan Basri M.Nur MA PhD, Dr A Rani Usman MSi dan Dr T Lembong Misbah MA. 

Fenomena yang menarik di Danau Paris, lanjut Azhar, adalah terdapat banyak rumah tangga yang dihuni oleh keluarga dari latar belakang agama yang berbeda-beda, yaitu Islam, Kristen, Katolik dan Permalim atau Pambi.

Baca juga: Sosok DJ Bravy, Kekasih Erika Carlina yang Ikhlas Terima Kehamilan, Ini Pesannya ke Ayah Bayi

“Mereka dapat hidup rukun dalam satu atap walau berbeda-beda agama. Mereka memiliki semangat toleransi yang tinggi,” ungkap Azhar.

Azhar menambahkan, penyebab mereka tetap hidup rukun adalah karena dalam berkomunikasi di lingkungan rumah tangga mereka tidak membahas isu agama masing-masing sehingga terhindar dari konflik.

“Hal itu terjadi baik dalam komunikasi verbal maupun non-verbal,” kata Azhar yang mampu merinci dengan baik.

Faktor lainnya mereka tetap hidup rukun, kata Azhar, adalah karena kuatnya adanya ikatan dan persaudaraan atas dasar kesamaan budaya dan adat.

Dr A Rani Usman menyarankan peneliti ini agar menulis laporan penelitian ini dalam wujud buku popular dan dipasarkan ke publik melalui toko buku dan akses online.

Sementara Hasan Basri M.Nur yang juga sekretaris FKUB Aceh menyebutkan bahwa temuan penelitian Azhar Ibrahim ini dapat membantu dalam membantah framing negatif dari oknum tertentu kepada Aceh yang menyebut Aceh memiliki indeks toleransi yang rendah. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved