Pria di Kota Batu Berulang Kali Cabuli Ponakannya, Aksi Bejat Pertama di Dalam Mobil

Polisi menahan seorang pria di Kota Batu, Jawa Timur berinisial S (57) atas tindakan pelecehan terhadap keponakannya yang masih di bawah umur.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/ Nugraha Perdana
PELAKU PENCABULAN - Polisi menahan seorang paman di Kota Batu, Jawa Timur berinisial S (57) atas tindakan pelecehan terhadap keponakannya sendiri yang masih di bawah umur. 

SERAMBINEWS.COM, BATU - Nasib pilu menimpa gadis di bawah umur berinisial SAP (16), yang menjadi korban pen cabulan pamannya.

Korban dicabuli berulang kali sejak korban masih duduk di bangku kelas 3 SMP.

Aksi pertama dilakukan di dalam sebuah mobil pada tahun 2022.

Pada kejadian pencabulan kelima, korban dapat mendokumentasikan aksi pelaku dengan merekam hingga akhirnya terbongkar.

Polisi menahan seorang pria di Kota Batu, Jawa Timur berinisial S (57) atas tindakan pelecehan terhadap keponakannya yang masih di bawah umur.

Pelaku yang bekerja di salah satu sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Batu dan diduga berstatus aparatur sipil negara (ASN) ini diketahui melakukan aksinya berulang kali sejak tahun 2022.

Kasus ini terungkap setelah korban, SAP (16), dengan berani merekam tindakan bejat sang paman menggunakan kamera ponselnya.

Baca juga: Bejat, Pria di Aceh Timur Cabuli Anak Tiri sejak Kelas 3 SD

Kasat Reskrim Polres Batu, Iptu Joko Suprianto mengatakan bahwa pelecehan tersebut telah terjadi sebanyak lima kali di lokasi yang berbeda.

Aksi pertama dilakukan di dalam sebuah mobil pada tahun 2022, saat korban masih duduk di bangku kelas 3 SMP.


"Tersangka melakukan pencabulan dengan mencium area wajah dan menyentuh dengan paksa area tubuh sensitif bagian atas korban saat berada di dalam mobil bersama sanak keluarga, tetapi saat itu korban tidak berani ngomong," ucap Iptu Joko Suprianto pada Senin (21/7/2025).

Sejak saat itu, tindakan pelaku menjadi semakin intens. Empat kejadian berikutnya terjadi di kediaman korban.

Pelaku dengan cerdik memanfaatkan hubungan keluarga dan rumah yang berdekatan untuk melancarkan aksinya saat kondisi rumah sedang sepi, atau orangtua korban tidak ada di tempat.

Tindakan tidak manusiawi pelaku juga terjadi pada tahun 2025 ini, di tengah suasana duka yang menyelimuti keluarga korban.

Pelaku tega melecehkan korban di dalam kamar saat korban sedang menyiapkan hidangan kue untuk acara tahlilan tujuh hari meninggalnya sang ibu.

"Ini yang perlu digarisbawahi. Di momen tujuh hari ibunya, di sebuah kamar, tersangka kembali melakukan pencabulan yang bahkan lebih parah, sudah mengarah kepada alat vital korban," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved