Berita Aceh Besar

BERDIKARI TANI: Sinergi Bangkitkan Pertanian Aceh Bebas Narkoba & Tahan Inflasi Lewat Budidaya Cabai

Program ini mengusung misi yakni membebaskan masyarakat dari ancaman narkoba & membangun kemandirian dalam ketahanan pangan & pengendalian inflasi.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Hertha Bastiawan (dua dari kiri), secara resmi membuka peluncuran program BERDIKARI TANI di Desa Leungah, Aceh Besar, Rabu (23/7/2025). 

Laporan Firdha Ustin | Aceh Besar 

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Dalam upaya menjaga stabilitas harga pangan dan memperkuat ketahanan sosial masyarakat, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Hertha Bastiawan, secara resmi membuka peluncuran program BERDIKARI TANI di Desa Leungah, Aceh Besar, Rabu (23/7/2025).

Program inovatif ini merupakan hasil sinergi antara Bank Indonesia dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh yang mengusung misi ganda yakni membebaskan masyarakat dari ancaman narkoba sekaligus membangun kemandirian dalam ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.

Dalam sambutannya, Hertha Bastiawan menyampaikan bahwa cabai merah, sebagai salah satu komoditas strategis dan penyumbang utama inflasi di Aceh, memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.

Ia menjelaskan, inflasi Aceh pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 2,38 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini utamanya disebabkan oleh gejolak harga pangan, termasuk cabai merah.

“Perubahan kecil pada pasokan cabai, baik karena cuaca, hama, maupun kendala distribusi, langsung berdampak signifikan pada harga pasar dan daya beli masyarakat,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Hertha, solusi tidak cukup hanya melalui kebijakan moneter, melainkan juga membutuhkan intervensi sektor riil, seperti peningkatan produktivitas pertanian dan penggunaan teknologi modern. Di sinilah Program BERDIKARI TANI mengambil peran strategis.

Baca juga: BI Aceh Ajak Warga Aceh Belanja Bijak Jelang Lebaran Idul Adha: Tak Perlu Panik, Pasokan Aman!

Desa Leungah dipilih sebagai proyek percontohan karena memiliki potensi pertanian yang besar dan kesiapan masyarakatnya dalam mengadopsi teknologi baru.

Sebanyak 30 petani dari Gapoktan Leungah akan mengikuti pelatihan dan praktik langsung pemasangan sistem irigasi tetes, sebagai bagian dari transformasi pertanian yang efisien dan ramah lingkungan.

Tak hanya pelatihan, Bank Indonesia juga menyerahkan bantuan 3 unit hand tractor guna menunjang pengolahan lahan secara kolektif. Ini menjadi bukti nyata dukungan lembaga moneter terhadap penguatan ketahanan pangan dari akar rumput.

“Melalui kolaborasi seperti ini, kita ingin menunjukkan bahwa pengendalian inflasi bukan hanya tugas bank sentral. Ia harus menjadi gerakan bersama, dengan peran aktif dari masyarakat, pemerintah daerah, hingga aparat keamanan,” tambah Hertha.

Ia berharap Program BERDIKARI TANI tak hanya berhenti di Desa Leungah, melainkan dapat direplikasi ke wilayah lain di Aceh bahkan nasional, sebagai model sinergi lintas sektor yang menyatukan isu sosial dan ekonomi secara terpadu.

Mengakhiri sambutannya, Hertha Bastiawan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan program ini sebagai tonggak perubahan menuju Aceh yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya saing.

Baca juga: Dorong Digitalisasi hingga Kemandirian Finansial di Dayah, BI Aceh Bangun HIBITREN Lewat Wirausaha 

“Dengan semangat kebersamaan, mari kita jadikan langkah ini sebagai awal dari perubahan besar. Semoga Allah SWT meridhai setiap ikhtiar baik kita demi kemaslahatan masyarakat,” tutupnya.

Jika Anda memerlukan versi dalam format siaran pers, infografis ringkas, atau versi singkat untuk media sosial, saya bisa bantu buatkan juga. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved