Berita Aceh Timur

Potret Toko Konvesional Idi Rayeuk, Sepi Pembeli & Terancam 'Gulung Tikar'

"Begini keadaannya sangat sepi, di sepanjang jalan ini, cuman ada toko saya dan 4 toko lainnya yang masih bertahan dan buka, toko lain...

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ MAULIDI ALFATA
Kiri kanan toko di jalan Sikicek Idi Rayeuk, sudah tutup dan disewakan, karena dampak sepinya pembeli, dan maraknya toko online, Kamis (24/7/2025). 

"Begini keadaannya sangat sepi, di sepanjang jalan ini, cuman ada toko saya dan 4 toko lainnya yang masih bertahan dan buka, toko lain ada yang sudah tutup dan disewakan," jelasnya.

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur 

SERAMBINEWS.COM, IDI - Suasana sepi, tanpa pembeli dan tanpa langkah kaki di jalan Sikicek Idi Rayeuk Aceh Timur.

Jalan yang dulu ramai dan berdesakan, kini sepi bak kota mati yang ditinggalkan penduduk.

Pantauan Serambinew.com, pada Kamis (24/7/2025), dari puluhan toko yang berada di jalan tersebut hanya lima toko yang masih buka dan bertahan untuk terus menjual barang-barang dagangannya yang terdiri atas pakaian hingga aksesoris.

Para pedagang duduk termenung di depan toko, sambil menunggu pembeli dan berharap toko mereka kembali rame seperti sediakala.

Namun, itu hanya sebuah harapan yang tak akan bisa diwujudkan lagi.

Mulyadi salah satu pemilik toko di jalan Sikicek, toko Bintang Bahagia Collection mengungkapkan saat ini tokonya tak ada pembeli sama sekali.

Bahkan kadang-kadang dalam lima hari hanya ada 4 pembeli.

Ia bahkan harus merumahkan dua karyawannya karena tak sanggup membayar gaji.

"Begini keadaannya sangat sepi, di sepanjang jalan ini, cuman ada toko saya dan 4 toko lainnya yang masih bertahan dan buka, toko lain ada yang sudah tutup dan disewakan," jelasnya.

Sambil membereskan barang-barnag di tokonya, Mulyadi menceritakan keadaan seperti itu sudah terjadi selama satu tahun lebih, dimulai dari 2024 penurunan penjualan terjadi pelan-pelan dan sampai hampir semua toko tutup.

Mulyadi juga mengingat euforia masa kejayaan tokonya.

Kala itu ia bisa meraup omset per hari Rp 10 juta dari penjualan pakaian, bahkan di malam hari tokonya masih ramai dari pembeli.

Mulyadi pedagang pakaian di toko Bintang Bahagia Collection, saat diwawancarai serambi tentang menurutnya daya beli masyarakat, Kamis (24/7/2025).
Mulyadi pedagang pakaian di toko Bintang Bahagia Collection, saat diwawancarai serambi tentang menurutnya daya beli masyarakat, Kamis (24/7/2025). (SERAMBINEWS.COM/ MAULIDI ALFATA)

Baca juga: Gedung Pasar Aceh Lama Akan Dirobohkan, Sejumlah Pedagang di Relokasi

"Berbanding balik dengan sekarang saat kita di toko tak ada satupun yang masuk, bahkan Rp 500 ribu per hari itu sangat susah kita dapatkan, makanya setelah itu saya buka toko siang sampai sore saja. Mengingat oprasional toko juga terhitung mahal, listrik dan lainnya," tuturnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved