Berita Aceh Barat

Santai Berjemur, Buaya di Krueng Meureubo-Aceh Barat Jadi Tontonan Warga

Buaya yang diperkirakan sepanjang lebih dari 3 meter itu terlihat santai berjemur di atas batang kayu yang tersangkut di tepi sungai.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Nurul Hayati
Foto Kirman warga.
TONTON BUAYA – Warga menyaksikan buaya liar yang sedang berjemur di bantaran Sungai Krueng Meureubo, kawasan Desa Beureugang, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Sabtu (26/7/2025). 

Pihak keluarga pun terlihat berjaga-jaga agar anak-anak tidak terlalu dekat dengan pinggiran sungai, meskipun buaya berada di seberang.

“Kami tetap hati-hati, hanya melihat dari jauh. Karena bagaimana pun, itu buaya liar,” ujar Abdullah, salah satu warga lainnya saat pulang dari Suak Awe menuju Meulaboh sempat singgah menyaksikan buaya itu.

Terkait hal tersebut, warga berharap pihak berwenang segera turun tangan mengantisipasi potensi serangan.

Terutama karena buaya muncul di kawasan yang tidak jauh dari aktivitas masyarakat sehari-hari, seperti memancing dan mandi sungai.

Masyarakat juga mengimbau satu sama lain, untuk mengurangi aktivitas di tepi sungai dan meningkatkan kewaspadaan, terutama pada pagi dan sore hari ketika buaya sering kali muncul ke permukaan.

Sebelumnya, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, pada Sabtu (19/7/2025) lalu, menyatakan, bahwa pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan BPBD Aceh Barat telah memulai penanganan dengan memasang perangkap sejak satu pekan yang lalu di Gampong Pasi Teungoh, Kecamatan Kaway XVI dengan tujuan nantinya dapat dievakuasi ke tempat lain.

Pemasangan di lokasi tersebut merupakan daerah yang diduga adanya juga buaya liar dan lokasi kawasan kejadian diterkamnya warga yang sedang mandiri.

Sehingga sebagai bentuk respons, pemerintah mulai dilakukan penanganannya.

Baca juga: Teror Buaya Berlanjut di Aceh Timur, Santai Memperlihatkan Diri di Sungai Saat Didatangi Warga

Kemunculan Buaya di Sungai

Salah satunya adalah persahabatan antara pria bernama Gilberto Shedden yang dijuluki 'Chitto' dengan seekor buaya yang bernama 'Pocho'.
Salah satunya adalah persahabatan antara pria bernama Gilberto Shedden yang dijuluki 'Chitto' dengan seekor buaya yang bernama 'Pocho'. (Ourprint)

Buaya sering muncul di sungai karena itu adalah habitat alami mereka, terutama jenis buaya muara (Crocodylus porosus) yang hidup di perairan tawar dan payau.

Tapi ada beberapa alasan khusus kenapa mereka makin sering terlihat:

  1. Musim kawin dan bertelur
    Pada bulan Desember hingga Maret, buaya memasuki musim kawin.
    Mereka jadi lebih aktif dan agresif, sering muncul ke permukaan untuk mencari pasangan atau lokasi bertelur.
  2. Sumber makanan di sekitar sungai
    Buaya bisa terpancing oleh bau darah dan daging, terutama dari peternakan ayam atau kambing yang membuang limbah ke sungai.
    Jika mereka sudah terbiasa mendapat makanan di sana, mereka akan sering kembali.
  3. Perubahan lingkungan
    Curah hujan tinggi bisa menyebabkan luapan air sungai, membuat buaya berpindah ke area yang lebih dangkal atau dekat pemukiman.
    Kerusakan habitat seperti penebangan hutan atau pembangunan di sekitar sungai juga memaksa buaya mencari tempat baru.
  4. Insting dan kebiasaan
    Buaya adalah hewan teritorial dan suka berjemur di tepi sungai.
    Mereka juga punya insting kuat untuk kembali ke tempat yang pernah memberi makanan atau kenyamanan.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved