Berita Aceh Barat
Santai Berjemur, Buaya di Krueng Meureubo-Aceh Barat Jadi Tontonan Warga
Buaya yang diperkirakan sepanjang lebih dari 3 meter itu terlihat santai berjemur di atas batang kayu yang tersangkut di tepi sungai.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Nurul Hayati
Pihak keluarga pun terlihat berjaga-jaga agar anak-anak tidak terlalu dekat dengan pinggiran sungai, meskipun buaya berada di seberang.
“Kami tetap hati-hati, hanya melihat dari jauh. Karena bagaimana pun, itu buaya liar,” ujar Abdullah, salah satu warga lainnya saat pulang dari Suak Awe menuju Meulaboh sempat singgah menyaksikan buaya itu.
Terkait hal tersebut, warga berharap pihak berwenang segera turun tangan mengantisipasi potensi serangan.
Terutama karena buaya muncul di kawasan yang tidak jauh dari aktivitas masyarakat sehari-hari, seperti memancing dan mandi sungai.
Masyarakat juga mengimbau satu sama lain, untuk mengurangi aktivitas di tepi sungai dan meningkatkan kewaspadaan, terutama pada pagi dan sore hari ketika buaya sering kali muncul ke permukaan.
Sebelumnya, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, pada Sabtu (19/7/2025) lalu, menyatakan, bahwa pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan BPBD Aceh Barat telah memulai penanganan dengan memasang perangkap sejak satu pekan yang lalu di Gampong Pasi Teungoh, Kecamatan Kaway XVI dengan tujuan nantinya dapat dievakuasi ke tempat lain.
Pemasangan di lokasi tersebut merupakan daerah yang diduga adanya juga buaya liar dan lokasi kawasan kejadian diterkamnya warga yang sedang mandiri.
Sehingga sebagai bentuk respons, pemerintah mulai dilakukan penanganannya.
Baca juga: Teror Buaya Berlanjut di Aceh Timur, Santai Memperlihatkan Diri di Sungai Saat Didatangi Warga
Kemunculan Buaya di Sungai

Buaya sering muncul di sungai karena itu adalah habitat alami mereka, terutama jenis buaya muara (Crocodylus porosus) yang hidup di perairan tawar dan payau.
Tapi ada beberapa alasan khusus kenapa mereka makin sering terlihat:
- Musim kawin dan bertelur
Pada bulan Desember hingga Maret, buaya memasuki musim kawin.
Mereka jadi lebih aktif dan agresif, sering muncul ke permukaan untuk mencari pasangan atau lokasi bertelur. - Sumber makanan di sekitar sungai
Buaya bisa terpancing oleh bau darah dan daging, terutama dari peternakan ayam atau kambing yang membuang limbah ke sungai.
Jika mereka sudah terbiasa mendapat makanan di sana, mereka akan sering kembali. - Perubahan lingkungan
Curah hujan tinggi bisa menyebabkan luapan air sungai, membuat buaya berpindah ke area yang lebih dangkal atau dekat pemukiman.
Kerusakan habitat seperti penebangan hutan atau pembangunan di sekitar sungai juga memaksa buaya mencari tempat baru. - Insting dan kebiasaan
Buaya adalah hewan teritorial dan suka berjemur di tepi sungai.
Mereka juga punya insting kuat untuk kembali ke tempat yang pernah memberi makanan atau kenyamanan.(*)
buaya berjemur
buaya di sungai
Krueng Meureubo
tontonan warga
Buaya Terkam Warga
buaya
sungai
Serambinews.com
Serambi Indonesia
Tevam Terpilih Jadi Tendik Teladan Berintegritas di STAIN Meulaboh |
![]() |
---|
MAN 1 Aceh Barat Bakal Pelajari 3 Bahasa Asing, Gandeng UPT Pusat Bahasa UIN Ar-Raniry Banda Aceh |
![]() |
---|
Sidang Putusan Anggota DPRA Mawardi Basyah Ditunda |
![]() |
---|
TASTAFI–ISAD Aceh Barat Gelar Pengajian Perdana Fiqh Medsos di Parkside Meuligoe Hotel |
![]() |
---|
Musyawarah belum Tuntas, Hakim Tunda Vonis Anggota DPRA Tgk Mawardi Basyah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.