Aniaya Siswa SMA hingga Tewas , Ipda Ahmad Efendi Eks Kanit Reskrim di Asahan Resmi Dipecat
Ahmad Effendi menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan siswa SMA bernama Pandu Barata yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Namun, hal ini dibantah kerabat Pandu, yang tak ingin namanya disebutkan.
Keluarga korban menegaskan bahwa hal tersebut fitnah yang kejam. Ia menegaskan, Pandu merupakan anak yang memiliki pola hidup sehat dan tidak pernah menyentuh hal-hal yang aneh.
"Fitnah, itu tidak benar. Karena saya setiap hari dengan korban. Saya tahu persis kehidupan dia (korban). Jangankan sabu, rokok pun tidak," ungkapnya.
Baca juga: Lukman Tewas Diracuni Istrinya Fauziah, Jasad Disimpan di Rumah 40 Hari, Pelaku Ngaku Kerap Dianiaya
Kronologi menurut polisi
Menurut kronologi yang diungkapkan, kasus ini bermula pada Sabtu (8/3/2025) sekitar pukul 23.45 WIB.
Iptu Anwar menyebutkan penangkapan Pandu dilakukan oleh personel Polsek Simpang Empat.
"Awalnya, hari Minggu, Polsek Simpang Empat mendapatkan informasi ada sekelompok pemuda diduga hendak melakukan balap liar dari masyarakat," ungkap Iptu Anwar, Rabu (12/3/2025).
Atas laporan masyarakat tersebut, Kapolsek Simpang Empat memerintahkan Kanit dan personel untuk mengecek lokasi yang disebutkan masyarakat.
"Setelah sampai di TKP, sebagian dari pemuda yang berkumpul membubarkan diri. Sebagian lagi, sekitar 50 orang masih ada di lokasi. Sehingga, personel Polsek membubarkan kelompok tersebut," katanya.
Setelah dibubarkan, lanjut Iptu Anwar, petugas menyisir area Desa Sei Lama, dan menemukan korban dan tiga orang temannya yang lain.
"Oleh personel Polsek hendak memberhentikan, namun tidak mau berhenti. Selanjutnya, personel Polsek mengikuti dari belakang, dan setelah 50 meter si anak ini lompat dan jatuh terlungkup. Dia berdiri, mencoba melarikan diri tapi terjatuh lagi terlungkup," ungkapnya.
Disampaikan Iptu Anwar, polisi kemudian mendatangi dan melihat adanya luka di bagian pelipis wajah Pandu. Kemudian Pandu diboyong ke Polsek dan dibawa ke puskesmas untuk dilakukan perawatan.
"Di puskesmas dilakukan pemeriksaan juga di perut karena si anak mengaku ada sakit pada bagian perut. Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ada tanda-tanda kekerasan, pihak puskesmas memberikan obat, dibawa kembali ke Polsek Simpang Empat," katanya.
Setelah beberapa saat diamankan, pihak keluarga datang menjemput Pandu di Polsek Simpang Empat.
"Keluarga yang menjemput itu Pak Maruli Manurung. Di situ yang bersangkutan diinterogasi dan mengaku tidak ada dilakukan pemukulan di Polsek Simpang Empat, hanya jatuh, pelipis terluka," katanya.
KKB Berulah Lagi, Tembak Mati Pekerja Jalan di Intan Jaya, Satgas Damai Cartenz Kejar Pelaku |
![]() |
---|
Selain Wali Kota, Pemerintah Gampong Jawa Langsa Kota Juga Salur Bantuan untuk Korban Rumah Terbakar |
![]() |
---|
Polisi Serahkan Tersangka Penyalahgunaan BBM Subsidi di Bener Meriah ke Jaksa |
![]() |
---|
Ayah di Cirebon Rudapaksa Putri Kandung sampai 20 Kali, Korban Hamil dan Melahirkan Bayi Laki-laki |
![]() |
---|
Detik-detik Duel Sengit Petani 73 Tahun Vs King Kobra 4 Meter di Sukabumi, Keduanya Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.