Konflik Rusia vs Ukraina

Kejamnya Rusia, Siksa Tentara Desersi, Diikat di Pohon, Biarkan Diserang Drone

Sebuah video yang terekam di medan perang Ukraina memperlihatkan seorang prajurit Rusia diikat ke pohon dan ditinggalkan begitu saja. 

Editor: Faisal Zamzami
KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA
TENTARA - Tentara Rusia menembakkan senjata howitzer kepada pasukan Ukraina di lokasi yang tak disebutkan. Foto ini dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada 22 Maret 2023. 

"Saya melihat sendiri teman-teman saya dibunuh di depan mata. Orang tua mereka diberitahu bahwa mereka hilang," ucapnya.

Yang paling mengejutkan, Duryagin menuduh seorang komandan menembak tentara yang menolak bertempur.

Baca juga: VIDEO Rusia Luncurkan Satelit Iran Nahid-2, Perkuat Aliansi Timur Tengah


Budaya kekerasan dalam militer Rusia

Menurut Grigory Sverdlin, pendiri organisasi Get Lost yang berbasis di Barcelona, Spanyol, kekerasan telah menjadi alat utama militer Rusia untuk menjaga disiplin dan loyalitas.

"Kekerasanlah yang membuat mereka tetap bersatu," ujar Sverdlin.

Organisasi Get Lost telah membantu sekitar 1.700 orang Rusia untuk membelot atau menghindari wajib militer sejak diluncurkan enam bulan setelah invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.

Meski sulit menentukan angka pasti, Sverdlin memperkirakan puluhan ribu tentara telah desersi.

Laporan dari Institute for the Study of War (ISW) mengungkap bahwa jumlahnya bisa mencapai 50.000 berdasarkan data yang bocor dari Kementerian Pertahanan Rusia.

Menurutnya, banyak tentara yang membelot setelah pelatihan singkat satu hingga tiga minggu. Sementara itu, mereka yang desersi saat bertugas menggambarkan atmosfer yang mencekam.

"Hidup mereka tak berarti apa-apa bagi komandan. Kehilangan tank atau kendaraan lebih parah daripada kehilangan 10 atau 20 orang," kata Sverdlin.

Ungkapan yang sering ia dengar dari para pembelot adalah, mereka tidak ingin mati di medan tempur.

Hukuman brutal untuk desersi

Hukuman atas tindakan desersi di Rusia secara resmi bisa mencapai 15 tahun penjara. 

Namun, rekaman video di media sosial menunjukkan bentuk hukuman yang lebih brutal dan sewenang-wenang di medan perang.

Dalam salah satu video, tiga pria yang hanya mengenakan celana dalam terlihat berlutut dalam tangki logam besar. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved