Kreatifitas
Tim Pengabdian USK Cipta Alat Pembuang Racun Janeng, Uji Coba di Desa Riting, Indrapuri
Bagaimana tidak, umbi yang memiliki nama latin Dioscorea hispida dennst ini merupakan jenis umbi beracun.
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Akademisi Universitas Syiah Kuala yang tergabung dalam Tim Pengabdian Kolaborasi Indonesia (PMKI), berhasil menciptakan alat Teknologi Tepat Guna (TTG) Pembuang Racun Janeng.
Alat ini rencananya akan diimplementasikan penggunaannya di Rumah Produksi Janeng Riting, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar.
Tim yang diketuai oleh Dosen Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc ini merancang alat TTG tersebut guna membantu masyarakat agar lebih mudah dalam memeroses umbi janeng sebagai bahan pangan alternatif.
Menurut Yasar, pembuangan racun merupakan kegiatan utama dan menjadi bagian terpenting dari kegiatan pengolahan umbi janeng.
Bagaimana tidak, umbi yang memiliki nama latin Dioscorea hispida dennst ini merupakan jenis umbi beracun.
Tentu hanya boleh dimanfaatkan jika kandungan racunnya menjadi tidak membahayakan atau dibuang terlebih dahulu.
Menurut Keuchik Gampong Riting, Zakaria, biasanya untuk menghilangkan racun dari dalam umbi janeng membutuhkan waktu yang lama dan proses yang tidak mudah.
Janeng yang sebelumnya dikupas dan dirajang, terlebih dahulu dibaluri garam lalu direndam semalaman.
Lalu keesokan harinya digonikan (dikarungkan) dan direndam di air sungai yang mengalir.
Terkadang goni atau karung janeng tersebut perlu dipijak-pijak di dalam air sungai tersebut, ganti diperas supaya racunnya cepat hilang bersama aliran air.
Janeng baru dianggap tidak mengandung racun lagi ketika air yang keluar dari goni perasaan janeng tersebut mulai berubah dari semula putih menjadi bening.
Baru setelah racun tersebut benar-benar hilang, janeng dikeringkan atau diolah lebih lanjut untuk menghasilkan bahan makanan alternatif pengganti beras.
Janeng kering tersebut dijadikan keurabe, kolak, aneka keripik, cakar ayam, bahkan dijadikan tepung untuk membuat aneka kue basah dan kue kering.
"Beranjak dari permasalahan tersebut kami berupaya untuk menciptakan sebuah alat TTG yang dapat digunakan untuk lebih mempermudah proses pembuangan racun tersebut dengan memodifikasi langkah-langkah konvensional menjadi kerja mekanis menggunakan motor," ujar Yasar.
Untuk menghasilkan karya tersebut pihaknya dibantu oleh mahasiswa dan tim teknis dari Pusat Riset Mekanisasi dan Perbengkelan Pertanian (Pusmeptan) USK, Khairul Anwar, S.TP., MT.
Mengaktifkan Konsep 'Otak Kedua', Sistem Eksternal yang Menyimpan Informasi dari Berbagai Sumber |
![]() |
---|
Talenta Suara Aceh Siap Berkiprah di Industri Kreatif Nasional |
![]() |
---|
Pemerintah Dukung Peluncuran Voice People Aceh, Diharapkan Bisa Promosi Wisata & UMKM |
![]() |
---|
Atasi Kelangkaan Bahan Baku Kerajinan, Akademisi USK Lakukan Domestikasi Tumbuhan Bili |
![]() |
---|
Empat Penulis Aceh Berhasil Menangkan Sayembara Penulisan Buku Keagamaan Islam Kemenag RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.