Breaking News

Pojok Humam Hamid

MSAKA21: Loyang Mandale dan Manusia Pertama Aceh – Bagian III

Dalam skema besar migrasi manusia, Sumatra bagian utara, terutama Aceh, memegang posisi yang sangat penting. 

Editor: Zaenal
For Serambinews
Prof. Dr. Ahmad Humam Hamid, MA, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Dan teka-teki itu, alih-alih menjadi misteri yang mengasingkan, justru menjadi simpul yang menyatukan. 

Bahwa di antara gelombang migrasi, perang, dan perubahan, selalu ada jejak yang tak pernah hilang, tertanam di tanah, tersimpan dalam darah.

Masyarakat Gayo layak menerima apresiasi yang tinggi, karena mereka telah menjaga adat dan budaya leluhur dengan keteguhan luar biasa. 

Dalam perjalanan kehidupan yang berymur ribuan tahun, secara tak langsung mereka telah menjadi penjaga warisan genetik dan sejarah yang sangat berharga bagi Indonesia dan dunia. 

Di tengah arus modernisasi dan tekanan globalisasi, orang Gayo tetap teguh mempertahankan nilai-nilai lokal, sistem pengetahuan tradisional, serta hubungan yang harmonis dengan alam. 

Kini, dengan ditemukannya kesinambungan genetik antara leluhur Loyang Mandale dan masyarakat Gayo masa kini, keteguhan itu terbukti tidak hanya bermakna kultural, tetapi juga ilmiah dan historis. 

Masyarakat Gayo bukan sekadar pewaris, mereka adalah saksi hidup dari rentang waktu ribuan tahun yang menghubungkan manusia awal dan peradaban masa kini. 

Sekalipun kalimat ini berbunyi tentatif arkeologis, manusia loyang Mandale tak terbantahkan sebagai manusia pertama untuk sekeping bumi yang bernama Aceh.

 

*) PENULIS adalah Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

Artikel dalam rubrik Pojok Humam Hamid ini menjadi tanggung jawab penulis.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved