Megawati: Saya Ketua Umum Bukan untuk Dilayani, tapi Menjaga Api Ideologi agar Tak Padam

Ia mengaku ingat sekali bahwa saat itu banyak orang yang mempertanyakan keabsahan dirinya terpilih sebagai ketua umum.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkapan layar Youtube PDI Perjuangan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat berpidato dalam HUT ke-52 PDI-P di Sekolah Partai, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menyebut dirinya bukan ketua umum untuk dilayani, melainkan untuk menjaga api ideologi agar tidak padam.

Dalam pidatonya pada Kongres VI PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (2/8/2025), Megawati menyampaikan bahwa kongres tersebut mengukuhkan dirinya sebagai ketua umum.

Menurutnya, kongres tersebut tidak memiliki agenda pemilihan ketua umum, karena pemilihan ketua umum sudah dilakukan dalam Rakernas V tahun 2024 lalu.

“Saudara-saudara dengan suara bulat telah memilih saya kembali sebagai ketua umum melalui rakernas pada waktu itu, pada tahun 2024,” tuturnya, seperti dikutip dari Breaking News Kompas TV.

Ia mengaku ingat sekali bahwa saat itu banyak orang yang mempertanyakan keabsahan dirinya terpilih sebagai ketua umum.

Menurutnya, keterpilihan dirinya saat itu sah, karena prosedurnya sesuai dengan yang tercantum dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART).

“Kalau kalian PDI Perjuangan juga tidak boleh ragu, karena itu semuanya tercantum dalam AD/ART kita.”


“Makanya kalau tadi tidak ada pemilihan, tetapi pengukuhan, karena sudah memilih saya lagi,” ujarnya.

Megawati menyatakan dirinya menerima kepercayaan dari para kader tersebut dengan penuh tanggung jawab dan bukan dengan kegembiraan, melainkan dengan perenungan.

“Saya bukan ketua umum untuk dilayani. Saya adalah ketua umum supaya saya selalu dipercaya untuk menjaga api ideologi agar tidak padam,” tuturnya.

Baca juga: Megawati Kembali Dikukuhkan jadi Ketua Umum PDIP, Jadi Ketum Parpol Terlama di Indonesia

Megawati Ceritakan Awal Gabung PDI

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menceritakan awal dirinya bergabung dengan partai yang dulunya bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

Ia menceritakan hal itu saat berpidato dalam acara Kongres ke-6 PDI-P di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Sabtu (2/8/2025).

“Kalau terhitung saya masuk PDI itu tahun 1986. Setelah itu tidak pernah berhenti. Tahun 1987 masuk DPR,” ujarnya, seperti dikutip dari Breaking News Kompas TV.

Menurutnya, saat itu dirinya tiga kali berturut-turut menang atau terpilih.

“Tiga kali berturut menang terus. Jawa Tengah. Mana Jawa Tengah? Oh di belakang. Awas lho, jangan memalukan saya lagi lho,” kata dia dengan nada mengingatkan.

Pernyataan Megawati tersebut kemudian dijawab serentak oleh sejumlah peserta yang hadir dengan jawaban, “Siap”.

“Ah, nggak usah teriak-teriak. Yang penting kerjakan, sesuai arahan saya,” ujarnya.

Dalam pidato tersebut, Megawati juga mengenang saat dirinya masih di PDI dan harus menghadiri panggilan polisi sebagai saksi.

Namun, ia tidak menjelaskan tentang penyebab pemanggilan.

“Waktu itu kan ditanya, nanti pergi sendiri atau tidak. Waktu itu saya jawab, saya mau ke kantor polisi, karena saya dipanggil polisi itu sampai 3 kali, dulu, waktu masih PDI,” ucapnya.

“Kejaksaan, sebagai saksi, dan sebagai juga diinterogasi. Dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam.”

Menurutnya, konsekuensi bagi seseorang yang terjun ke dunia politik memang seperti itu.

 Ia kemudian menceritakan tentang Bung Karno yang keluar masuk penjara.


“Itu konsekuensi sebagai orang politik. Coba kalian baca buku Bung Karno. Beliau itu mulai berpolitik umur 16 dan kerjanya hanya keluar masuk penjara, lalu dibuang,” tuturnya.

“Sebenarnya untuk apa toh kok mau begitu? Coba bayangkan kalian ini Bung Karno. Karena keinginannya adalah apa? Idenya, idealismenya, bahwa kita akan menjadi negara berdaulat dan merdeka. Alhamdulillah itulah yang terjadi. Itulah keinginan yang selalu saya sampaikan,” ucapnya.

Baca juga: Cuaca Aceh Singkil Mayoritas Cerah Berawan, Ini Ciri-cirinya 

Baca juga: Perumda Tirta Pase Jadi Contoh Praktik Baik SDGs Tingkat Lokal, Distribusi AMDK “IELOEN” Via BUMDes

Baca juga: Ini Puluhan Merk Kosmetik Berbahaya Ditemukan BBPOM Banda Aceh, Satu Pemuda Pidie Divonis 3 Tahun

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved