Feature

Menelusuri Jejak Peradaban Singkil Lama, Beradu Nyali di Antara Gerombolan Buaya Pemangsa

Selain tidak bisa akses peradaban Singkil Lama, tertutupnya alur pelayaran menyebabkan warga  tidak bisa lagi mencari pucuk nipah, lokan

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/Dede Rosadi
SISA PERADABAN: Warga menunjukan pecahan tembikar sisa peradaban Singkil Lama 

Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Sungai kecil alur pelayaran ke luar masuk Singkil Lama, di sebelah barat Singkil, ibu kota Kabupaten Aceh Singkil, tertutup semak belukar. 

Kondisi itu menyebabkan peradaban Singkil Lama, tidak bisa lagi diakses. 

Sungai kecil alur ke Singkil Lama, berada di sisi sebelah kanan sekitar 700 meter sebelum masuk muara sungai besar. 

Posisi alur sungai yang tertutup kira-kira separuh perjalanan saat mulai masuk kawasan Singkil Lama.

Selain tidak bisa akses peradaban Singkil Lama, tertutupnya alur pelayaran menyebabkan warga  tidak bisa lagi mencari pucuk nipah, lokan (kerang sungai) dan memasang bubu (perangkap) ikan.

Lebih dari itu, pemandu lokal juga tak bisa membawa wisatawan petualang Eropa melihat Singkil Lama, yang dikenal sebagai habitat buaya terbesar di Kabupaten Aceh Singkil.

Singkil Lama, merupakan ikon utama pemikat bagi petualang Eropa melihat kawanan buaya dari jarak dekat.

Sambil melihat buaya, para pemandu lokal menceritakan kisah peradaban Singkil Lama, kepada wisatawan. 

Bukan itu saja kelokan sungai Singkil Lama, dihiasi deretan nipah menawarkan panorama alam nan indah. 

Baca juga: Penuh Haru & Emosional, Dandim Aceh Timur Pimpin Pelepasan 15 Purnawirawan

Pulau-pulau kecil menyembul di atas permukaan sungai mempesona pandangan mata. 

Gemercik sungai ditingkahi gesekan daun nipah serta siulan burung menjadi pengobat diri dari keruwetan duniawi, ketika berada di belantara Singkil Lama.

Terus ke bagian dalam Singkil Lama, alam bawah sadar akan dibawa kemasa lampau peradaban Singkil Lama.

Tak mengherankan jika, Singkil Lama, menyuguhkan atraksi wisata buaya, pesona alam berpadu padan dengan wisata sejarah peradaban Singkil, tempo dulu. 

"Akses ke Singkil Lama sudah tertutup, padahal turis sangat senang ke Singkil Lama," kata Andang pemandu lokal wisatawan petualang Eropa, Selasa (5/8/2025).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved