Opini
Haruskah Karya Anak Bangsa Terindeks Scopus
Karena keandalannya dan cakupannya yang luas, banyak lembaga pendidikan, universitas, peneliti, dan akademisi yang berusaha agar publikasi mereka
Siapa yang membuat Scopus?
Scopus adalah produk yang dikembangkan dan dikelola oleh Elsevier, sebuah perusahaan penerbitan ilmiah yang berbasis di Amsterdam, Belanda. Elsevier adalah salah satu penerbit akademik terbesar di dunia dan dikenal karena publikasi jurnal ilmiahnya yang mencakup berbagai disiplin ilmu.
Scopus sendiri pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 dan sejak saat itu berkembang menjadi salah satu basis data sitasi terbesar dan paling terkemuka di dunia, dengan lebih dari 25.000 jurnal yang terindeks. Elsevier menggunakan algoritma dan sistem yang sangat ketat untuk menilai dan memilih jurnal yang akan dimasukkan dalam Scopus, sehingga kualitas dan kredibilitas jurnal yang terindeks di dalamnya terjaga.
Kenapa Harus Memenuhi Indeks Scopus?
Visibilitas Global: Salah satu alasan utama mengapa peneliti dan institusi pendidikan berusaha agar publikasi mereka terindeks di Scopus adalah untuk meningkatkan visibilitas global. Dengan terindeks di Scopus, publikasi ilmiah akan lebih mudah diakses oleh komunitas akademik internasional. Hal ini mempermudah peneliti lain dalam menemukan dan merujuk penelitian tersebut, yang pada gilirannya dapat meningkatkan dampak dan relevansi penelitian.
Pengakuan Akademik: Terindeks di Scopus menunjukkan bahwa jurnal atau artikel tersebut memenuhi standar kualitas tinggi yang diakui secara global. Ini memberikan pengakuan kepada penulis dan institusi sebagai kontributor yang sah dalam dunia ilmiah. Banyak universitas dan lembaga penelitian juga menggunakan indeksasi Scopus sebagai ukuran penting untuk menilai produktivitas dan kualitas penelitian para akademisi.
Peningkatan Dampak Sitasi: Salah satu tujuan utama dari publikasi ilmiah adalah untuk mempengaruhi bidang studi terkait dan mendorong penelitian lebih lanjut. Dengan terindeks di Scopus, kemungkinan sebuah artikel untuk disitasi menjadi lebih besar karena lebih mudah ditemukan oleh peneliti lain yang mencari topik terkait. Indeksasi ini memfasilitasi pengembangan kolaborasi internasional dan memungkinkan artikel untuk mendapatkan lebih banyak perhatian.
Akreditasi dan Penilaian Kinerja: Di banyak negara, indeksasi jurnal dalam Scopus digunakan sebagai salah satu indikator untuk penilaian kinerja akademik baik bagi individu (peneliti) maupun institusi (misalnya universitas atau lembaga riset). Di Indonesia, misalnya, sejumlah lembaga pemerintah dan universitas mewajibkan publikasi di jurnal yang terindeks Scopus sebagai salah satu syarat untuk kenaikan pangkat atau akreditasi.
Dampak terhadap Karier Akademik: Bagi peneliti, terindeksnya artikel dalam Scopus bisa sangat berpengaruh terhadap perkembangan karier akademiknya. Beberapa universitas bahkan mensyaratkan publikasi di jurnal terindeks Scopus untuk memperoleh gelar profesor atau untuk mendapatkan beasiswa dan dana penelitian. Ini juga menjadi indikator kredibilitas bagi calon kolaborator penelitian, pemberi dana, dan pihak lain yang terlibat dalam dunia akademik.
Apa Tujuan Memenuhi Indeks Scopus?
Memenuhi indeks Scopus memiliki tujuan yang sangat strategis dalam dunia akademik, yaitu untuk memperluas penyebaran ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas penelitian, dan mendorong kolaborasi internasional. Selain itu, terindeksnya sebuah publikasi dalam Scopus memberikan akses yang lebih mudah untuk mendokumentasikan dan mengevaluasi perkembangan penelitian ilmiah. Dalam konteks ini, tujuan utama dari memenuhi indeks Scopus adalah untuk mendukung pertumbuhan ilmu pengetahuan melalui pertukaran informasi yang lebih luas dan meningkatkan dampak sosial dari penelitian yang dilakukan.
Indeksasi di Scopus juga memberikan manfaat besar bagi lembaga pendidikan dan penelitian. Banyak lembaga yang menjadikan keberadaan jurnal terindeks Scopus sebagai indikator kualitas dan kredibilitas mereka di tingkat global. Selain itu, keberadaan jurnal dalam Scopus dapat meningkatkan daya saing institusi dalam meraih pendanaan penelitian dan kerja sama internasional.
Secara keseluruhan, memenuhi indeks Scopus bukan hanya soal pengakuan, tetapi juga bagian dari upaya untuk memastikan bahwa penelitian yang dilakukan memiliki pengaruh yang nyata dan dapat dilacak secara transparan dalam dunia akademik internasional.
Dengan demikian, indeks Scopus bukan hanya berfungsi sebagai alat untuk mencari dan mengakses informasi, tetapi juga menjadi tolok ukur kualitas dan pengaruh dunia akademik.
Semoga indeks yang telah disepakati sebagai tolak ukur pemeringkatan dan kualitas sebuah lembaga pengelolaan publikasi dapat terus dipertahankan objetivitas didalam penetapan pemeringkatan secara fair, sehingga kepercayaan public terus terjaga dalam menjaga kualitas luaran karya ilmiah serta tidak digunakan untuk kepentingan bisnis yang akan menghilangkan kepercayaan jangka Panjang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.