opini
Menyusui dan Dukungan Berkelanjutan
Menyusui enam bulan secara eksklusif memberi manfaat yang sangat besar bagi ibu, bayi, keluarga, dan lingkungan.
dr Aslinar SpA M Biomed, Founder Aceh Peduli ASI, dan Ketua BP2ASI IDAI Aceh
MENGAPA perlu mendukung menyusui? Karena menyusui bukan hanya soal ibu dan bayi saja. Namun juga berkaitan dengan lingkungan, sistem pelayanan kesehatan, kebijakan publik, dan keberlanjutan generasi.
Menyusui enam bulan secara eksklusif memberi manfaat yang sangat besar bagi ibu, bayi, keluarga, dan lingkungan. WHO dan UNICEF menyebutkan bahwa pemberian ASI dapat mencegah 820.000 kematian anak yang berusia di bawah 5 tahun, per tahun secara global dan menghemat lebih kurang 4.000 liter air per bayi serta mengurangi emisi karbon hingga 700 kg karbon dioksida per bayi setiap tahunnya.
Menyusui juga tidak menghasilkan limbah plastik dan kemasan susu formula.Tidak seperti ASI, susu formula bayi memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global selama tahap pembuatan, pemrosesan dan transportasi. Pengganti ASI menggunakan sumber daya yang signifikan dan menghasilkan limbah besar yang berakhir di tempat pembuangan sampah, serta polusi plastik. Peternakan sapi perah industri mengancam keanekaragaman hayati dan produk limbah sapi berkontribusi pada emisi metana global tahunan --kontributor utama efek rumah kaca, kedua setelah karbon dioksida.
Limbah dari sapi perah, serta pupuk yang digunakan untuk menanam pakan untuk mereka, mencemari sungai dan air tanah, mempengaruhi semua ekosistem yang bergantung padanya. Di beberapa tempat produksi formula membutuhkan penggunaan bahan bakar fosil yang tinggi. Menyusui adalah contoh utama dari hubungan yang mendalam antara kesehatan manusia dan ekosistem alam karena ASI merupakan makanan alami yang diproduksi tanpa polusi, kemasan ataupun limbah.
Menyusui merupakan proses yang akan dilalui oleh setiap ibu yang baru melahirkan sampai kemudian bayinya berusia dua tahun. Menyusui adalah hak sekaligus kewajiban ibu. Hak ibu untuk menyusui berarti bahwa setiap ibu harus diberikan kesempatan seluas luasnya untuk memberikan asupan makanan yang terbaik buat bayinya. Kewajiban menyusui seorang ibu tercantum dalam kitab suci Al Quran surat Al Baqarah ayat 233. "Hendaklah para ibu menyusui bayinya sampai usia 2 tahun..”
Bagaimana dengan dukungan terhadap ibu menyusui selama ini? Mari kita runut satu per satu dari semua pihak yang seharusnya terlibat dalam memberikan dukungannya. Dukungan pemerintah sudah termaktub dalam banyak sekali peraturan yang sudah dikeluarkan. Dalam Undang Undang Kesehatan yang baru yaitu UU No. 17 tahun 2023, ada beberapa pasal yang berkaitan tentang ASI yaitu Pasal 42 ayat 1–4 yang menjamin hak bayi atas ASI eksklusif hingga usia enam bulan, dilanjutkan hingga usia dua tahun; kewajiban penyediaan fasilitas dan dukungan dari berbagai pihak. Kemudian Pasal 43 ayat 1–2 menetapkan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah untuk kebijakan dan pengawasan serta regulasi lanjutan lewat Peraturan Pemerintah serta pasal 430 memberikan sanksi pidana bagi yang menghambat program ASI eksklusif.
Lanjutan dari UU kesehatan tersebut yaitu berupa PP no. 28 tahun 2024 yang dikeluarkan pada tanggal 26 Juli 2024 dimana pemerintah memastikan bahwa pelaksanaan ASI eksklusif dan donor ASI diatur secara rinci dalam aspek fasilitas, promosi, dan perlindungan dari pemasaran sufor yang agresif. Masing-masing terdapat dalam pasal 24 ayat 1 yang menyebutkan bahwa setiap bayi berhak memperoleh ASI eksklusif, pasal 26 mengatur hal ibu mendapatkan fasilitas dan dukungan untuk inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif.
Pasal 27 ayat 2 memuat tentang syarat donor ASI yaitu bila saat ibu kandung tidak dapat memberikan ASI karena alasan medis maupun terpisah dari bayi. Selanjutnya ada pasal 33 yang mengatur larangan bagi produsen susu formula atau pengganti ASI untuk memberi promosi, diskon, mengiklankan, dan melibatkan tenaga kesehatan untuk menjadi influencer atau bintang iklan susu formula di berbagai media.
Dukungan kelompok
Dukungan menyusui dari pemerintah tersebut seharusnya dilaksanakan sampai ke tingkat pemerintahan terkecil yaitu tingkat desa. Para kepala desa melalui perangkat desa dan juga tim penggerak PKK desa serta para kader sangat berperan untuk bisa mendukung keberhasilan menyusui. Bagaimana caranya? Bisa melalui kegiatan posyandu, menyediakan pos edukasi tentang menyusui oleh para kader yang sudah dilatih.
Sebagaimana kita ketahui, saat ini setiap desa mempunyai dana yang lumayan besar yang seyogyanya bisa disisihkan sebagiannya untuk kegiatan pelatihan manajemen laktasi untuk para kader. Dengan demikian berbagai permasalahan pada ibu menyusui di desa tersebut bisa segera tertangani. Itu sangat utama dilakukan dan bukan menerima bantuan dari sponsor perusahaan susu formula. Alih alih mereka mau memberikan penyuluhan tentang stunting misalnya, ternyata malah menjadi lahan promosi merek dan bagi bagi susu formula.
Selain itu di tiap desa bisa digalakkan untuk membentuk support grup untuk para ibu menyusui misalnya berupa grup whatsapp yang berisikan diskusi tentang ASI dan menyusui. Selain diskusi di dunia maya, mereka juga bisa melakukan pertemuan langsung sesama ibu menyusui. Dengan demikian para ibu yang sedang menyusui merasa tenang karena memiliki teman yang sama-sama sedang menyusui dan saling mendukung.
Dukungan menyusui yang lain perlu didapatkan dari lingkungan yaitu tetangga dan keluarga besar. Pada saat kunjungan sosial ke rumah ibu yang baru melahirkan, mari berikan dukungan dan juga empati tentang kondisi tetangga yang dikunjungi. Sangat perlu dihindari memberikan komentar negatif yang justru akan membuat ibu menjadi sedih. Lebih baik hanya diam dan mendengar saja curhatan ibu daripada mengeluarkan kalimat yang malah membuat ibu merasa bersalah. Untuk kondisi demikian, diam adalah emas, kecuali kita sebagai tetangga mempunyai ilmu atau informasi positif tentang ASI dan menyusui.
Dukungan yang utama dan pertama adalah dari suami (ayah si bayi). Seorang ayah harus ikut belajar dan memahami tentang informasi seputar ASI dan menyusui serta seberapa besar dukungan yang harus diberikannya untuk istrinya yang sedang menyusui. Perhatian kecil saja sangat bermanfaat merangsang reflek oksitosin (reflek pengeluaran ASI) apalagi dukungan yang diberikan lebih besar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.