Berita Viral

Warga Berebut Gali Emas di Sungai Eufrat yang Mengering, Benarkah Termasuk Tanda Kiamat?

 “Memang benar bahwa wilayah sekitar Sungai Efrat kaya akan sedimen mineral. Tapi tanah yang terlihat berkilau bukan berarti mengandung emas,”

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Shafaq News
Sungai Eufrat-Puluhan warga desa di sekitar wilayah Raqqa, Suriah, kini berbondong-bondong menggali tanah di sepanjang dasar sungai yang surut, dengan harapan menemukan emas. 

Air yang sangat tawar

Nama tempat lain di Kufah

Bahkan sebagian mengartikannya sebagai laut

Karena itu, belum ada kesepakatan bulat di antara para ulama tentang makna spesifik dari “al-Furat” dalam konteks hadis tersebut.

Bukan Sekadar Gejala Alam, Tapi Peringatan Etika

Hadis-hadis tentang al-Furat sejatinya menyimpan pesan moral yang kuat.

Rasulullah SAW mengingatkan bahwa akan datang suatu masa ketika manusia akan berlomba-lomba mengejar dunia, termasuk harta yang tersembunyi di dalam bumi. Namun karena keserakahan, mereka justru saling membunuh, memutus tali silaturahmi, bahkan mencuri.

Dalam hadis sahih riwayat Muslim lainnya, Rasulullah bersabda:

“Kelak bumi akan mengeluarkan isi perutnya berupa tiang-tiang emas dan perak. Lalu datanglah si pembunuh dan berkata, ‘Karena ini aku membunuh.’ Datang pula si pemutus silaturahmi dan berkata, ‘Karena ini aku memutuskan tali persaudaraan.’ Datang pula si pencuri dan berkata, ‘Karena ini tanganku dipotong.’ Lalu mereka semua meninggalkannya dan tidak mengambil sedikit pun darinya.” (HR Muslim)

Hadis ini menggambarkan secara simbolik bahwa harta dunia bisa membawa kehancuran jika dikejar tanpa kendali iman dan akhlak.

Oleh karena itu, hadis ini bukan hanya prediksi tentang masa depan, tetapi juga peringatan moral agar manusia tidak tergoda oleh harta yang bukan haknya.

 Jangan Terburu-buru Menyimpulkan Tanda Kiamat

Keringnya Sungai Eufrat saat ini belum tentu menjadi tanda kiamat, karena inti dari hadis adalah peringatan terhadap perebutan harta yang menyebabkan fitnah dan pembunuhan.

Hadis-hadis yang sahih menunjukkan bahwa Rasulullah SAW justru melarang mengambil emas tersebut untuk menghindari kehancuran yang lebih besar.

Tafsir para ulama menekankan pentingnya memahami konteks dan makna hadis, bukan hanya berpegang pada terjemahan literal.

Mengaitkan setiap fenomena alam dengan tanda kiamat tanpa landasan ilmu dan pemahaman yang dalam justru bisa menyesatkan dan menimbulkan kecemasan yang tidak perlu.

Maka dari itu, bijaklah dalam menyebarkan informasi keagamaan, apalagi yang berkaitan dengan hari kiamat.

Jangan hanya mengandalkan pesan berantai tanpa sumber yang jelas. Ilmu, akal sehat, dan keimanan harus berjalan bersama.
Wallahu a'lam.

Baca juga: Perbanyak Taubat, Ini 3 Tanda Kiamat yang Diyakini Sudah Terjadi di Arab Sesuai Sabda Nabi Muhammad


 
 (Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved