Jejak Panglima Kopassus di Aceh dari Masa Konflik hingga Damai, Kekayaannya Tembus Rp 6,3 Miliar

Djon Afriandi ternyata pernah bertugas di Aceh, baik ketika provinsi ini masih diamuk konflik maupun di masa perdamaian.

Editor: Yocerizal
Instagram Penkopassus
TUTUP PENDIDIKAN TARUNA - Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Djon Afriandi, secara resmi menutup Pendidikan Para Dasar bagi 172 Taruna Akademi Militer (Akmil) Tk IV TA 2025 Kecabangan Infanteri yang dilaksanakan di Lanud Suparlan, Pusdiklatpassus, Kopassus, 30 April 2025. 

Djon kembali bertugas ke Aceh pada tahun 2020. Ia ditunjuk sebagai Danrem 012/Teuku Umar pada 20 Juni 2020, menggantikan Kolonel Inf Aswardi SE.

Proses serah terima jabatan berlangsung di Balai Templat Utama Komando Daerah Militer Iskandar Muda (BTU Kodam IM), yang dipimpin langsung oleh Pangdam IM, Mayjen TNI Hassanudin SIP MM.

Saat itu, Indonesia termasuk Aceh sedang mengalami pandemi Covid 19, sehingga pelaksanaan sertijab dilakukan sederhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Selama masa jabatannya, Djon Afriandi menjalin komunikasi yang erat dengan para bupati dan unsur Forkopimda di wilayah barat dan selatan Aceh.

Hubungan yang terbangun memungkinkan setiap permasalahan lokal diatasi bersama-sama, mulai dari keamanan perbatasan hingga manajemen bencana.

Bupati Aceh Barat, Ramli MS saat menghadiri acara pamitan Komandan Korem Teuku Umar Kolonel Djon Afriandi yang sudah berakhir masa tugasnya, Sabtu (12/2/2022).
Bupati Aceh Barat, Ramli MS saat menghadiri acara pamitan Komandan Korem Teuku Umar Kolonel Djon Afriandi yang sudah berakhir masa tugasnya, Sabtu (12/2/2022). (SERAMBINEWS/Foto dok Kominsa)

Bupati Aceh Barat ketika itu, Ramli MS bahkan secara terbuka memuji kemampuan Danrem dalam memfasilitasi penyelesaian isu-isu daerah dan mendukung program pembangunan setempat.

Djon Afriandi berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap TNI dengan konsistensi patroli bersama polisi, operasi teritorial, serta posko pengamanan desa.

Berkat upaya tersebut, warga di kawasan pantai barat selatan Aceh merasa lebih terlindungi dari potensi gangguan keamanan dan kriminalitas.

Selain kolaborasi formal, Djon Afriandi gencar menginisiasi bakti sosial, pelatihan bela negara, dan dialog terbuka dengan tokoh adat serta ulama.

Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), ia mengerahkan personel untuk membangun jalan, jembatan, dan fasilitas publik di desa terpencil.

Pendekatan ini mempererat ikatan emosional antara prajurit dan warga, sekaligus meningkatkan kesejahteraan komunitas setempat.

Dalam acara pelepasan tugasnya dari jabatan Danrem 102/TU pada 12 Fabruari 2022, Djon menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungan tiada henti selama dua tahun bertugas.

Ia berharap sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat tetap berlanjut meski masa penugasannya telah usai.

Baca juga: Sosok Tony Tanos, Kakek Alberto Tanos Dijuluki 9 Naga Asal Manado, Apa Bisnisnya?

Baca juga: Pasangan Cerai Ribut Harta Gono Gini 53 Ekor Unggas, Putusan Majelis Hakim Bikin Semua Tertawa

Pernyataan ini menegaskan keinginannya membangun kemitraan jangka panjang demi kemajuan Aceh Barat dan sekitarnya.

"Bapak ibu jangan sungkan menghubungi saya, saya siap membuka diri untuk bersinergi membangun bangsa" kata Djon Afriandi.

Harta Kekayaan

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved