Internasional

Pentagon Kembangkan 'Golden Dome',  Sistem Pertahanan Rudal 4 Lapis Senilai Rp2.800 Triliun

emerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump sedang mengembangkan sistem pertahanan rudal baru bernama Golden Dome.

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Tangkapan layar Video/Sky News
GOLDEN DOME- Presiden AS Donald Trump meluncurkan rencana pertahanan rudal "Kubah Emas" senilai 175 miliar dolar. Golden Dome kerap dimiripkan dengan Iron Dome yang dimiliki oleh Israel. 

Sistem ini juga akan memiliki “lapisan bawah” atau Pertahanan Area Terbatas dengan radar baru serta peluncur serbaguna untuk rudal Patriot dan pencegat lain yang ada maupun yang akan datang.

 Desainnya modular, sehingga bisa dipindahkan dan dikerahkan cepat ke berbagai lokasi.

Baca juga: Trump Berencana Bangun Golden Dome, Proyek Pertahanan Luar Angkasa Senilai Rp2 Kuadriliun, Apa Itu?

 Tantangan dan Tim Pelaksana

Meski ambisius, proyek ini menghadapi tantangan teknis seperti keterlambatan komunikasi antar sistem.

Beberapa kontraktor besar yang terlibat antara lain Lockheed Martin, Northrop Grumman, RTX, dan Boeing.

SpaceX milik Elon Musk serta perusahaan teknologi Palantir juga disebut ikut dalam penawaran kontrak.

Proyek ini dipimpin Jenderal Angkatan Luar Angkasa Michael Guetlein, yang memiliki waktu ketat:

  • 30 hari untuk membentuk tim.
  • 60 hari untuk menyusun desain awal.
  • 120 hari untuk mempresentasikan rencana penuh, termasuk detail satelit dan stasiun darat.
     
    Dengan empat lapisan perlindungan dan kombinasi teknologi darat serta luar angkasa, Golden Dome digadang-gadang sebagai sistem pertahanan rudal paling canggih yang pernah dibuat AS.

 Namun, tantangan biaya, teknis, dan tenggat waktu akan menjadi ujian besar bagi keberhasilan proyek ini.

Baca juga: VIDEO Detik-detik Israel Chaos Bandara Dibabat Rudal Hipersonik Yaman

Pentagon Kembangkan “Golden Dome”  Sistem Pertahanan Rudal 4 Lapis Senilai Rp2.800 Triliun

Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump sedang mengembangkan sistem pertahanan rudal baru bernama Golden Dome.

Proyek ini disebut-sebut akan menjadi perisai berlapis untuk melindungi seluruh wilayah daratan AS, Alaska, dan Hawaii dari ancaman rudal jarak jauh.

Berdasarkan presentasi resmi yang pertama kali dilaporkan Reuters, Golden Dome akan memiliki empat lapisan pertahanan:

Lapisan satelit di luar angkasa untuk mendeteksi dan melacak rudal musuh sejak awal peluncuran.

Tiga lapisan berbasis darat yang terdiri dari pencegat rudal, radar canggih, dan kemungkinan senjata laser.

Baca juga: Trump Berencana Bangun Golden Dome, Proyek Pertahanan Luar Angkasa Senilai Rp2 Kuadriliun, Apa Itu?

Inspirasi dari Iron Dome Israel, Tapi Lebih Besar

Golden Dome terinspirasi dari sistem Iron Dome milik Israel, namun ukurannya jauh lebih besar karena harus melindungi wilayah AS yang sangat luas dan menghadapi ancaman beragam.

Salah satu lapisan utamanya akan menggunakan Next Generation Interceptors (NGI) buatan Lockheed Martin.

 NGI ini adalah versi modern dari sistem pertahanan Ground-Based Midcourse Defense (GMD) yang saat ini sudah digunakan di California dan Alaska.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved