Berita Pidie
Dai Kondang Aceh Dr Tgk H Mursalin Basyah Isi Tausiah Kemerdekaan di Sigli
Dalam tausiah sekitar 40 menit itu, Tgk Mursalin, membahas makna kemerdekaan yang bertepatan dengan momentum peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
Dalam tausiah sekitar 40 menit itu, Tgk Mursalin, membahas makna kemerdekaan yang bertepatan dengan momentum peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Dai kondang Aceh, Dr Tgk H Mursalin Basyah Lc MA, mengisi tausiah Subuh di Masjid Agung Al-Falah, Kota Sigli, Minggu (17/8/2025).
Tausiah Subuh ini digelar Jamaah Safari Subuh (JSS) Kabupaten Pidie.
Dalam tausiah sekitar 40 menit itu, Tgk Mursalin, membahas makna kemerdekaan yang bertepatan dengan momentum peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Menurutnya, kemerdekaan hakikatnya adalah kebebasan setiap manusia dan tidak boleh ada yang diperbudak.
“Bek peu budak-budak droe ke ureung laen. Dua-duanya tidak lah diperkenankan oleh agama,” tegasnya di hadapan ratusan jamaah.
Ia menjelaskan, kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari perjuangan para ulama dan santri.
Baca juga: Kado Kemerdekaan, 319 Napi Lapas Idi Terima Remisi HUT Ke-80 RI
Mereka berjuang dengan pekikan Allahu Akbar, meskipun hanya bersenjatakan bambu runcing.
Semangat jihad itu membuahkan hasil besar, di antaranya gugurnya Jenderal Johan Harmen Rudolf Kohler di halaman Masjid Raya Baiturrahman pada tahun 1873.
Lebih lanjut, Tgk Mursalin menekankan bahwa kemerdekaan harus diisi dengan hal-hal positif, bukan disalahgunakan.
“Jangan mengisi kemerdekaan dengan korupsi, membantai orang, memprovokasi isu dengan label lebih saleh padahal hoaks atau tindakan buruk lainnya,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan tentang konsep Hubbul Wathan Minal Iman (Cinta Tanah Air Sebagian dari Iman).
Nabi Muhammad SAW sendiri menunjukkan rasa cinta terhadap tanah airnya, Mekkah, meski akhirnya diusir oleh kaum kafir Quraisy.
Baca juga: Viral, Sosok Julian Saputra Jadi "Pahlawan" di Upacara HUT RI Nagan Raya
“Ini bukti bahwa kecintaan Baginda Rasulullah terhadap tanah air sangat tinggi. Maka generasi muda jangan menjadi apatis, tapi peduli terhadap kondisi negerinya,” kata Tgk Mursalin.
Ia menambahkan, sejarah Nabi Muhammad SAW mengajarkan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga stabilitas sosial.
Seperti keterlibatan Muhammad dalam perang Fijar di usia 15 tahun serta perundingan Fudhur di Kota Mekkah.
“Jadikan diri kita bagian yang terbaik di tengah masyarakat untuk mengisi kemerdekaan negeri,” tutup Mursalin Basyah. (*)
Meriah Hari Jadi Pidie, Bupati Aceh Besar dan Bupati Bireuen Ikut Hadir |
![]() |
---|
Ratusan Imum Mukim di Pidie Pertanyakan 9 Bulan Uang Operasional belum Dibayar |
![]() |
---|
Lulus PPPK, Tiga Keuchik di Pidie Mengundurkan Diri, Satu Lainnya Pilih Mundur dari PPPK |
![]() |
---|
Pidie Jadi Lokus Visitasi Kepemimpinan Nasional PKN II Angkatan XXIV, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Pemateri Malaysia, Thailand, USK Hingga UIN Tampil di Seminar Internasional Uroe Lahe Pidie |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.