Prof Apridar Dianugerahi Penghargaan Unimal Utama Seperempat Abad Universitas Malikussaleh Negeri
Para penerima penghargaan tersebut dinilai oleh Senat Unimal memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan Unimal.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Faisal Zamzami
Laporan Yarmen Dinamika I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM - Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara mengukir sejarah baru dalam peringatan seperempat abad (25 tahun) berdirinya dengan menganugerahkan Penghargaan Utama kepada tokoh sentral dalam transformasinya, yakni Prof Dr Apridar SE, MSi.
Penghargaan prestisius berupa pin emas itu disematkan langsung oleh Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fitra MEng saat Upacara 17 Agustus 2025.
Ini sebagai bentuk apresiasi tertinggi atas dedikasi luar biasa, kepemimpinan visioner, dan kinerja gemilang Prof Apridar dalam membangun Unimal menjadi kampus megah yang membanggakan masyarakat Aceh.
Pada kesempatan yang sama, penghargaan juga diberikan kepada Prof Dr A Hadi Arifin MSi (rektor pertama saat Unimal negeri), Dr Sofyan Jalil MA (mantan menteri asal Aceh Timur), dan Adnan Ganto almarhum (salah satu dewan kurator Unimal). Penghargaan untuk almarhum diterima oleh keponakannya, Dr Juli Mursida, yang juga Dosen Unimal.
Para penerima penghargaan tersebut dinilai oleh Senat Unimal memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan Unimal.
Baca juga: IPAU Gelar Silaturahmi, Prof Apridar Bahas Pentingnya Persatuan Untuk Hadapi Berbagai Tantangan
Rektor 2 periode
Prof Apridar bukanlah nama asing di lingkungan Unimal. Perjalanan kariernya di kampus yang berlokasi di Aceh Utara ini adalah gambaran nyata kesetiaan dan kerja keras.
Sebelum memegang tampuk kepemimpinan tertinggi sebagai rektor dua periode, Apridar telah menapaki hampir seluruh jenjang penting di kampus tersebut.
Ia pernah menjadi Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Unimal. (Masa awal pengabdian dalam pengembangan mahasiswa).
Kemudian, menjabat Dekan Fakultas Ekonomi Unimal. (Memimpin fakultas dan membangun fondasi akademik).
Juga pernah menjabat Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan. (Mengemban tanggung jawab besar dalam pengelolaan sumber daya universitas).
Pada periode krusial ini pula Apridar dipercaya sebagai Ketua Panitia Persiapan Penegerian Unimal di bawah kepemimpinan Rektor saat itu, Prof A Hadi Arifin.
Ia memainkan peran instrumental dalam proses perubahan status Unimal menjadi perguruan tinggi negeri.
Apridar juga pernah menjabat Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unimal.
Di bawah kepemimpinannyalah, LPPM Unimal mengalami lonjakan signifikan dalam perolehan hibah penelitian dan pengabdian. Hal ini mengangkat reputasi akademik kampus.
Apridar kemudian memangku jabatan rektor dua periode (2010-2018).
Memasuki periode kepemimpinan sebagai Rektor (2010-2014 dan 2014-2018), visi besar Prof Apridar untuk Unimal mulai terwujud secara masif.
Ia tidak hanya fokus pada penguatan internal, tetapi juga gencar mempromosikan Unimal hingga ke kancah internasional, menjalin kerja sama dan meningkatkan visibilitas kampus.
Namun, warisan terbesar yang masih terlihat jelas hingga kini adalah gelombang pembangunan infrastruktur fisik yang mengubah wajah Unimal secara drastis.
Baca juga: Kapolres Lhokseumawe dan Guru Besar Ekonomi Prof Apridar Bertemu, Ini Hal yang Bahas
Prof Apridar menunjukkan keahlian istimewa dalam mobilisasi pendanaan dari berbagai sumber:
• APBK Aceh Utara & APBA Aceh.
Salah satu pencapaian monumental sebelum akhir masa jabatannya adalah peresmian Rumah Sakit Pendidikan Unimal yang sepenuhnya dibiayai APBN.
Sumber pendanaan lain yang didapat Unimal semasa kepemimpinan Apridar bersumber dari Asian Development Bank (ADB).
Puncak keberhasilan negosiasinya adalah penandatanganan kontrak pembangunan senilai lebih dari Rp750 miliar dengan ADB.
Dana kolosal ini menjadi katalis utama transformasi fisik Unimal menjadi kampus yang megah dan modern, jauh berbeda dari masa-masa awal penegerian.
Keseimbangan manajerial dan akademik
Di balik kesuksesan manajerialnya, Prof Apridar tetap teguh sebagai akademisi unggul. Di usia yang relatif muda, beliau telah menyandang gelar kehormatan Profesor dari Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek Dikti) pada tahun 2014, mengukuhkan posisinya sebagai pakar di bidangnya.
Kecintaannya pada ilmu pengetahuan juga tercermin dalam produktivitas menulisnya. Hingga saat ini, Prof Apridar telah melahirkan 40 buku referensi dan buku ajar yang menjadi rujukan. Sebagian besar karya tulisnya dapat dijumpai dengan mudah di jaringan toko buku Gramedia di seluruh Indonesia, membuktikan pengakuan nasional atas kontribusi intelektualnya.
Pengabdian Prof Apridar melampaui tembok kampus. Beliau aktif sebagai Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Aceh dan kerap dilibatkan sebagai tenaga ahli oleh Pemerintah Aceh serta berbagai pemerintah kabupaten/kota di provinsi tersebut, memberikan sumbangsih pemikiran untuk pembangunan daerah.
Pengakuan atas legasi
Penganugerahan Penghargaan Utama Seperempat Abad Unimal kepada Prof Apridar oleh Senat Universitas bukanlah sekadar seremoni. Ini adalah pengakuan institusional yang tulus atas:
1. Dedikasi tiada henti
Ia mengabdi puluhan tahun di berbagai lini kepemimpinan Unimal.
2. Kinerja pembangunan luar biasa
Keberhasilannya mengakselerasi pembangunan fisik kampus secara revolusioner melalui mobilisasi dana triliunan rupiah, termasuk dari ADB dan APBN.
3. Peningkatan reputasi
Ini ditandai dengan Upaya Apridar mempromosikan Unimal ke tingkat nasional dan internasional.
4. Kontribusi akademik berkelas
Pencapaian sebagai profesor produktif dengan puluhan buku.
5. Kepemimpinan visioner
Membawa Unimal dari fase konsolidasi pascapenegrian menuju kampus modern yang disegani.
Dalam sambutan singkatnya usai menerima penghargaan, Apridar menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya.
"Penghargaan ini adalah milik bersama segenap sivitas akademika Unimal yang telah bekerja keras selama ini. Semoga Unimal terus tumbuh maju, memberikan yang terbaik bagi masyarakat Aceh dan Indonesia," ujarnya di hadapan hadirin yang memberikan tepuk tangan meriah.
Penganugerahan ini menjadi momen penghormatan yang mengharukan sekaligus membanggakan bagi seluruh keluarga besar Unimal.
Figur "pemuda Pasai" yang tekun, cerdas, dan berdedikasi tinggi ini telah mengukir namanya tak hanya sebagai birokrat pendidikan, tetapi sebagai arsitek utama kebangkitan fisik dan reputasi Universitas Malikussaleh. (*)
Baca juga: VIDEO - Gubernur Aceh Pimpin Upacara HUT RI ke-80 RI di Blang Padang, Berlangsung Khidmat
Baca juga: VIDEO Houthi Yaman Lancarkan Serangan Drone Skala Besar ke Berbagai Target di Israel
Baca juga: Warga Tel Aviv Murka, Desak Netanyahu Hentikan Perang dan Prioritaskan Keselamatan Sandera
Dosen Unimal Pertahankan Disertasi tentang Tragedi Cumbok di Program Doktor Perencanaan Wilayah USU |
![]() |
---|
Minta Presiden Prabowo Beri Atensi Rehab Irigasi Krueng Pase, Badko HMI Aceh: Untuk Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Hakim PN Lhoksukon Tetapkan Jadwal Sidang Kasus Senjata Api, Tiga Masih DPO |
![]() |
---|
Program Magister Ilmu Komunikasi Tutup Pendaftaran 28 Agustus |
![]() |
---|
Pansus HGU DPRK Aceh Utara Minta PTPN Cot Girek Hentikan Aktivitas di Lahan Bermasalah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.