Liputan Eksklusif Aceh

Liputan Eksklusif Aceh : Menguji Nyali di Sarang Buaya Aceh Singkil 

Di kawasan itu buaya berukuran besar bisanya menampakan diri untuk memangsa monyet yang lengah.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
PERINGATAN: Papan peringatan bahaya buaya di kawasan Lae Treup Singkil, Aceh Singkil. 

Satu per satu anak buaya dengan panjang kira-kira semeter terlihat memejam mata di antara celah rimbun nipah. 

Senja berganti gelap malam, awan kelabu berbuah jatuhan hujan. Inilah saatnya menguji adrenalin, menyaksikan fenomena satwa liar bergigi mirip gergaji pada gelap malam.

Jantung seketika berdenyut kencang membentur ulu hati, manakala deretan kilauan mata merah berbaris, beradu sorot lampu senter yang diarahkan ke sungai. 

Mata merah itu, merupakan gerombolan buaya yang sedang intai mangsa.

Sejurus kemudian belasan buaya bergulingan menghalangi laju perahu. Gerombolan buaya itu, sedang berebut makanan di sungai dangkal yang jadi jalur pelayaran perahu 

Baca juga: Habis Merdeka, Harga Emas Antam Merosot Hari ini 18 Agustus 2025, Saat Tepat untuk Beli?

Pantaslah petualang Eropa, jauh-jauh datang ke Singkil untuk melihat gerombolan buaya liar dari jarak dekat. 

Lantaran memberikan sensasi tak biasa, terutama dalam menguji seberapa kuat nyali seorang petualang. 

Menelusuri Singkil Lama, pada siang hari nuansanya berbeda. 

Siul burung murai dan kacer, menyambut para petualang. Kelokan sungai Singkil Lama, dihiasi deretan nipah mempesona mata. 

Pulau-pulau kecil menyembul di atas permukaan sungai suguhan berikutnya. 

Gemercik sungai ditingkahi gesekan daun nipah serta siulan burung menjadi pengobat diri dari keruwetan duniawi, ketika berada di belantara Singkil Lama.

Baca juga: Viral Murid SD di Nagan Panjat Tiang Bendera di HUT Ke-80 RI, Bercita-cita Jadi Tentara Atau Polisi

Terus ke bagian dalam Singkil Lama, alam bawah sadar akan dibawa ke masa lampau peradaban Singkil Lama.

Tak mengherankan jika, Singkil Lama, menyuguhkan atraksi wisata buaya, pesona alam berpadu padan dengan wisata sejarah peradaban Singkil tempo dulu. 

Habitat buaya itu, merupakan lokasi warga lokal mencari lokan, mancing, menjaring ikan, dan mencari pucuk daun nipah.

HABITAT BUAYA - Seekor buaya tampak di belakang permukiman penduduk Pasar, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Habitat buaya di Aceh Singkil menyebar dari muara, rawa, sungai,hingga ke hulu dan laut.
HABITAT BUAYA - Seekor buaya tampak di belakang permukiman penduduk Pasar, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Habitat buaya di Aceh Singkil menyebar dari muara, rawa, sungai,hingga ke hulu dan laut. (Serambi Indonesia/dede rosadi)

Tak mengherankan jika kerap berkonflik dengan manusia.

Di lokasi rawan buaya sempat dipasang papan peringatan, namun sudah hilang. Satu-satunya papan peringatan keberadaan buaya yang masih tersisa di kawasan Lae Treup.(*)

Baca juga: Detik-detik Buaya Tersangkut Jaring Ikan di Aceh Singkil 

 

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved