Perang Gaza
Hampir Sepekan Dibombardir Israel, Ribuan Warga Gaza Angkat Kaki
Zeitoun, yang dulunya dihuni sekitar 50.000 orang, kini hampir kosong setelah sebagian besar warganya kabur mencari perlindungan ke sekolah dan
“Ledakan terus-menerus membuat kami tidak bisa tidur. Kami hanya mencoba bertahan hidup,” kata Ghassan Kashko (40), seorang warga yang berlindung di sekolah setempat, dikutip BBC International.
Pengungsian besar-besaran dari Zeitoun terjadi di tengah kondisi infrastruktur Kota Gaza yang telah rusak parah akibat perang.
Pemerintah kota mencatat 80 persen fasilitas publik hancur, sementara rumah sakit yang tersisa hanya beroperasi di bawah 20 persen kapasitas karena kekurangan obat dan perlengkapan medis.
Kondisi ini semakin diperparah lantaran militer Israel terus lancarkan serangan udara selama enam hari berturut-turut.
Buntut serangan ini pengungsi asal Zeitoun memilih bergerak lebih jauh ke Khan Younis dan Rafah.
Dua wilayah di selatan Gaza yang sejak lama menjadi tujuan utama pengungsian, menampung hampir 90 persen populasi yang telah kehilangan rumah.
Baca juga: Demo Pecah di Tel Aviv, Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza
Pengungsi Gaza Selatan Hadapi Krisis
Namun karena kapasitas penampungan jauh dari cukup.
Banyak keluarga tidur di jalanan, lapangan terbuka, bahkan di reruntuhan bangunan yang masih berdiri.
Ini lantaran kamp-kamp di sana sudah kelebihan kapasitas, membuat ribuan keluarga terpaksa tinggal di tenda darurat atau ruang terbuka.
Lonjakan jumlah pengungsi pendatang juga turut membuat kedua kota itu menghadapi krisis kemanusiaan serius dengan minimnya tenda, makanan, air bersih, dan layanan kesehatan.
“Khan Younis dan Rafah sudah sesak. Pengungsi dari Zeitoun datang setiap hari, dan kami tidak punya cukup tempat untuk menampung mereka,” ujar salah satu relawan setempat kepada AFP.
Bagi para pengungsi dari Zeitoun, tempat itu hanyalah persinggahan penuh ketidakpastian di tengah perang yang belum menunjukkan tanda akan berakhir.
Akan tetapi dengan kapasitas yang kian terbatas, Khan Younis dan Rafah kini menjadi simbol penderitaan warga Gaza.
Israel Bersiap Kuasai Gaza
Adapun keputusan mereka meninggalkan rumah tidak hanya dipicu oleh serangan udara dan artileri Israel yang berlangsung terus-menerus.
Perang Gaza
warga Gaza mengungsi
Serangan Israel di Gaza
Serambi Indonesia
Serambinews.com
Serambinews
Brigade Qassam Sergap Patroli Tentara Israel dengan Bom Tanam, 5 Tewas 20 Luka-luka |
![]() |
---|
Macron kepada Netanyahu: Anda telah Mempermalukan Seluruh Prancis |
![]() |
---|
PBB Sebut Memalukan Penyangkalan Israel atas Kelaparan di Gaza |
![]() |
---|
Tentara Israel Terus Merangsek ke Kota Gaza, Bunuh dan Usir warga Palestina |
![]() |
---|
Menteri Israel: Biarkan Mereka Mati karena Kelaparan atau Menyerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.