Kisah Pilu Nazwa Aliya Gadis Sumut, Pamit Interview Kerja di Bank, Berakhir Tewas di Kamboja

Ibu Nazwa, Lanniari, menuturkan ia mendapat kabar bahwa Nazwa tewas lantaran overdosis Panadol.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
KORBAN TPPO - Nazwa Aliya (19) warga Jalan Bejo, Gang Sejahtera, Dusun XVl, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang tewas secara misterius di Kamboja 

Katanya, ia akan melanjutkan perjalanan ke Kamboja.

Chris disebut akan membangun sebuah perusahaan di Kamboja

Namun, Lanniari bilang, hal tersebut belum dapat ia pastikan. 

Lanniari juga mengaku nomor ponselnya diblokir oleh Cris dan Nazwa sehingga ia tak dapat berkomunikasi dengan keduanya. 

Hingga pada 12 Agustus, Lanniari mendapat kabar bahwa Nazwa sudah meninggal dunia lantaran sakit. 

Baca juga: Otoritas Kamboja Tangkap 3.215 Orang Terkait Penipuan Online, Dalangnya Masih Belum Terungkap

DPRD Sumut Desak Pemerintah Lakukan Investigasi

DPRD Sumatera Utara menyoroti soal pekerja imigran ilegal yang merupakan warga Deliserdang Nazwa meninggal di Kamboja.

Kematian pekerja imigran ilegal asal Sumut di Kamboja ini bukan kali pertama terjadi.

Menanggapi hal itu Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga, mendesak Pemkab Deli Serdang hingga Pemprov Sumut, dan Kemenlu, untuk menginvestigasi penyebab meninggalnya Nazwa di Kamboja.

Sebab, kata Zeira, ada isu yang menyebut bahwa organ Nazwa diambil. Apalagi, dirinya melihat langsung vidoe Nazwa yang meminta pertolongan. 

“Yang pastinya videonya sudah kita lihat bahwa korban minta tolong dalam keadaan sadar penuh tiba-tiba ya dia minta lepaskan kaki saya lepaskan kaki saya baru ada seseorang baju nakes yang berlogat kamboja tetap dia dipaksa dia disuntikkan sesuatu tiba-tiba sudah meninggal kan gitu. Kita desak Pemerintah melakukan investigasi," ucapnya, Kamis (21/8/2025).

Untuk ituc Zeira mengatakan patut dicurigai operasi pengambilan organ tubuh pasien tersebut.


“Jadi ya patut kita curigai itu operasi pengambilan organ tubuh karena pasien itu sadar ya dan minta kakinya dilepas kan begitu jadi perlu analisa terkait mengenai keadaaan korban, divisum korban ini supaya kita tahu penyebabnya kenapa,” jelasnya.

Untuk proses pemulangan jenazah, Zeira meminta pemerintah juga untuk bertanggungjawab.

“Ya saya kira pemerintah punya tanggung jawab terhadap warga negaranya ya. Jadi ya tak ada alasan tidak ada anggaran kan ada taktis di sana,” kata Zeira pada Kamis (21/8). 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved