Kisah Gubernur Babel Hidayat Arsani, Dibuang saat Bayi dengan Bekal Dua Botol Susu dan Popok

Ada kisah memilukan dibalik kesuksesan Gubernur Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani. Saay bayi ia dibuang orang tuanya ke tong sampah.

|
Editor: Yocerizal
Bangkapos.com/Adi Saputra
DIBUANG SAAT BAYI - Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, Kamis (21/8/2025), genap berusia 62 tahun, Namun ada kisah memilukan dibalik kesuksesannya saat ini. Hidayat adalah seorang anak yang dibuang oleh orang tuanya ke tong sampah dan sampai sekarang ia tidak kenal dengan kedua orang tuanya. 

"Mereka mungkin sudah meninggal, mungkin karena saya sudah 62 tahun, tapi mungkin masih ada juga," timpalnya.

Perjalanan Hidup

Dalam acara tersebut yang juga bertepatan dengan hari uoang tahunnya ke-62, Hidayat Arsani juga menceritakan perjalanan hidupnya.

Dari sejak kecil, Hidayat mengaku hidup dalam kondisi susah. 

Cita-citanya waktu itu hanya ingin jadi sopir truk atau sopir angkot.

Baca juga: Mualem: Dulu Kita Berkiblat ke Medan dan Jakarta, Kini ke Kuala Lumpur dan Penang

Baca juga: Gadis Pidie Jadi Korban TPPO, Dipaksa Layani Pria Bejat dalam Mobil, Pelaku Raup Rp 4 Juta Sehari

"Karena watu itu saya pikir tidak mungkin saya bisa hidup seperti ini, tidak mungkin saya bisa kuliah, tidak mungkin saya bisa sekolah,"

"Tetapi ternyata Allah itu maha pengasih maha penyayang kepada umatnya,"

"Ternyata saya diberikan amanah yang luar biasa. Pertama saya wakil gubernur, kedua saya gubernur," ujar Hidayat.

Hidayat mengibaratkan hidupnya seperti besi ketemu besi. 

Ia pernah menjadi tukang pikul barang, tukang gali sumur, dan tukang aspal jalan.

"Apapun saya tempukan demi mencari sesuap nasi untuk saya sendiri," tuturnya.

Kelas 3 SD, Hidayatmengaku berjualan es, jual tempe, jual sayur, dan jual ikan.

Kelas 4 sampai kelas 6 ia menjadi pedagang kaki lima.

"Saya penjual minyak dari Gabek sampai Semabung. Mikul minyak, dan orang yang punya minyak masih hidup sampai hari ini," ungkapnya.

Baca juga: Tak Ada Malunya, Israel Akui 63 Situs Bersejarah Palestina sebagai Warisan Yahudi

Baca juga: Temui Wali Nanggroe, Konsul Jenderal Jepang Akui Hal Ini ke Tgk Malik Mahmud

Hidayat juga pernah bekerja memikul batu, dari Selindung sampai Gabek, dan juga masih hidup pemborongnya.

"Saya gali bandar, gali sumur, gali bandar nembok tanah dan masih ada orangnya, saksi hidupnya," imbuh Hidayat lagi.

Profil Hidayat Arsani

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved