Tampang 4 Dalang Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, 8 Tersangka Sudah Ditangkap

Mereka diketahui sebagai pelaku lapangan yang menculik Ilham dari area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

Editor: Faisal Zamzami
Dokumentasi: Subdit Jatanras Polda Metro Jaya
Empat orang aktor intelektual kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN yang ditangkap oleh Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Minggu (24/8/2025) 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta (37), memasuki babak baru.

Polisi berhasil menangkap empat aktor utama yang diduga sebagai otak di balik peristiwa ini.

Dengan demikian, total sudah delapan orang tersangka yang diringkus aparat Polda Metro Jaya.

Polisi merilis foto empat tersangka baru kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37). 

Keempatnya diduga sebagai aktor intelektual yang mengendalikan aksi keji tersebut.

Berdasarkan foto yang diterima Kompas.com, pelaku pertama tampak mengenakan kaus abu-abu.

Wajahnya membulat dengan rambut pendek hitam, ekspresi datar menatap kamera.

Pelaku kedua terlihat kurus dengan janggut tipis, mengenakan kemeja hitam dan kacamata besar berbingkai hitam.

Sorot matanya sayu dan wajahnya tirus.

Sementara pelaku ketiga mengenakan kemeja warna putih bermotif dedaunan biru.

Tubuhnya berisi dengan wajah bulat, tahi lalat menonjol di pipi kanan, dan mata sayu.

Adapun pelaku keempat tampak mengenakan hoodie abi-abu bertuliskan "POLO 1967".

Wajahnya bulat dengan janggut tipis di dagu, rambut tipis, dan tatapan lurus ke kamera.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Istri Seorang Pelaku Terima Uang Rp 8 Juta dari Suaminya

 Ditangkap di Solo dan PIK

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim mengatakan, tiga tersangka berinisial DH, YJ, dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8/2025) pukul 20.15 WIB.

Sementara pelaku berinisial C dibekuk di wilayah Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Minggu (24/8/2025) pukul 15.30 WIB. 

“Saat ini para tersangka sedang dilakukan pendalaman secara intensif,” ujar Abdul saat dikonfirmasi, Minggu (24/8/2025).

Dengan penangkapan ini, total delapan orang telah ditangkap polisi dalam kasus tersebut.

Empat tersangka sebelumnya adalah AT, RS, dan RAH yang diringkus di Johar Baru, Jakarta Pusat, serta RW yang dibekuk di Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat hendak kabur.

Mereka diketahui sebagai pelaku lapangan yang menculik Ilham dari area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

 Aksi penangkapan dramatis

Selain itu, rekaman video saat polisi mengejar mobil tiga tersangka di Solo viral. 

Dalam video itu terlihat mobil polisi mengejar kendaraan pelaku dari jarak dekat.

Seorang petugas meminta rekannya untuk memepet mobil target agar tak lepas dari pantauan.

Kendaraan polisi pun menyalip mobil lain sambil menyalakan lampu hazard hingga akhirnya mobil pelaku terhenti setelah diadang.

Polisi segera menyerbu dan memerintahkan mereka keluar.

“Hei, turun, turun semua, tiarap!” teriak salah seorang petugas.

Salah satu pelaku yang duduk di kursi depan kiri langsung ketakutan, mengatupkan tangan di depan wajahnya.

 Mereka kemudian diminta tiarap di tengah jalan sebelum diborgol aparat.

 Aksi ini sempat menjadi tontonan warga dan pengendara yang melintas.

 Polisi lalu memeriksa barang bawaan para pelaku, termasuk ponsel.

 “Sebentar ndan, saya ambil dulu handphone-nya. Handphone-nya 20 lebih, banyak banget,” ucap seorang petugas. “Handphone-nya berapa?” tanya polisi lain.

Keempat tersangka ini kemudian dibawa ke mobil polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

Empat Penculik Kacab Bank BUMN Ternyata Debt Collector

AT, RS, RW, dan RAH penculik Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37) sehari-hari bekerja sebagai debt collector.

“Iya, katanya debt collector,” kata Sella (43), Ketua RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, saat ditemui pada Sabtu (23/8/2025).

Meski begitu, dalam keseharian, Sella mengenal salah satu pelaku yang bersikap ramah saat bertemu.

“Makanya saya kaget kalau ada penangkapan,” ucap dia.

Pada Kamis (21/8/2025) pagi, istri salah satu pelaku sempat menerima uang sebesar Rp 8 juta dari suaminya.

“Terakhir saja dia dapat uang itu. Pagi-pagi pulang itu kejadian. Dapat uang Rp 8 juta, katanya gitu. Tapi disita sama polisi,” kata Sella.

 “Iya. 'Mana uangnya yang 8 juta?', katanya gitu kata polisi pas gerebek. Dia (istrinya) cerita nih,” tambah dia lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua RW 09 Johar Baru, Rizal (54), yang juga suami Sella, menegaskan bahwa istri pelaku tidak mengetahui asal-usul uang tersebut.

“Iya. Entah itu dapatnya dari peristiwa itu (penculikan) atau bukan, masih simpang siur. Intinya istrinya enggak tahu sumber dana. Biar polisi saja,” ungkap Rizal.

Sella menceritakan bahwa polisi sempat datang dua kali ke rumah yang sudah dua bulan terakhir dihuni oleh para pelaku.

Rumah itu berlokasi di Jalan Johar Baru III, Johar Baru, Jakarta Pusat. 

Pertama pada Kamis (21/8/2025) pukul 10.00 WIB dan hari yang sama pada pukul 14.00 WIB.

Pada kedatangan pertama, Sella tidak mengetahui adanya penangkapan karena ia sedang berada di dapur rumahnya.

Padahal, rumah Sella dan tempat bermukim para pelaku bersebelahan.

Polisi langsung menggerebek rumah itu dan menangkap tiga pelaku.

Sella baru mengetahui peristiwa tersebut dari tetangganya.

Kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, polisi kembali datang dan kali ini meminta Sella untuk mendampingi atau menyaksikan prosesnya.

Pada kedatangan kedua inilah Sella sempat berbincang dengan istri salah satu pelaku.

“Saya bilang, 'Mbak, kalau misalnya polisi yang kedua enggak datang, mungkin mbak enggak lapor sama saya. Dari jam 11.00 WIB sampai 14.00 WIB ini, lama lho waktunya',” tegas Sella.

“Katanya, 'iya, saya masih panik bu. Saya enggak tahu harus bilang apa. Handphone-handphone saya diambil semua sama polisi, disita. Terus juga uang saya Rp 8 juta dapat dikasih dari suami saya diambil juga', gitu,” lanjutnya.

 

Korban tewas mengenaskan 

Diberitakan sebelumnya, M Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.

Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.

Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.

Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.

Belakangan diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.

Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.

Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.

Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.

 Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.

 Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut.

Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir. 

Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan.

Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Prima Heru menyebut korban meninggal akibat hantaman benda tumpul di dada dan leher sehingga kekurangan oksigen.

 “Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada (akibat hantaman benda tumpul) yang menyebabkan dia kesulitan bernapas," ujarnya, Jumat (22/8/2025).

Pihak kepolisian juga tengah menunggu hasil pemeriksaan toksikologi untuk memastikan ada atau tidaknya racun di tubuh korban.

Baca juga: Kota Langsa Hari Ini Diprediksi Hujan Ringan, Sore dan Malam Disertai Angin

Baca juga: Perambahan TNGL Dilakukan Terang-terangan, BBTNGL Disarankan Buka Kantor di Aceh Tamiang

Baca juga: 80 Rapai Pase Meriahkan Penutupan Aceh Perkusi 2025 di Monumen Islam Samudera Pasai

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved