Rakyat Zimbabwe Berpesta Pora, Sambut Pengunduran Diri Robert Mugabe

Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang bergembira di dekat sebuah kendaraan militer Angkatan Darat Zimbabwe yang lewat saat demonstrasi menuntut pengunduran diri Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, pada 18 November 2017, di Harare.

SERAMBINEWS.COM, HARARE - Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe yang sudah kakek-kakek, berusia 93 tahun, akhirnya mengundurkan diri secara resmi pada, Sabtu (18/11/2017).

Tak pelak, ratusan ribu warga turun ke jalan-jalan untuk berpesta pora atas berakhirnya sang kakek yang telah berkuasa sejak 1980 atau 37 tahun.

Ribuan warga sangat gembira membanjiri jalan-jalan di Zimbabwe pada hari Sabtu merayakan runtuhnya rezim Robert Mugabe yang telah menguasai negara tersebut selama hampir 40 tahun.

Dalam adegan euforia publik yang tidak terlihat sejak kemerdekaan pada tahun 1980, kerumunan besar berbaris, menari dan bernyanyi melalui ibukota Harare dan kota-kota lain.

(Baca: Rakyat Zimbabwe Mulai Beraksi, Puluhan Ribu Orang Demo Desak Mugabe Lengser)

Jumlah massa membeludak yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana militer merebut kekuasaan dan menempatkan Mugabe di bawah tahanan rumah sebagai tanggapan atas pemecatannya atas Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa.

Pawai tersebut damai, meski mendapat tentangan keras karena tentara bersenjata berat melarang ribuan pemrotes untuk mencapai kediaman resmi Mugabe, Gedung Negara, di Harare.

Massa berjalan melewati kendaraan lapis baja menuju Istana Negara, selama demonstrasi menuntut pengunduran diri presiden Zimbabwe pada, 18 November 2017 di Harare. (AFP)

Kerumunan itu berada dalam jarak 200 meter dari gerbang ke kompleks yang merupakan pusat saraf pemerintahan Mugabe sebelum melakukan demonstrasi duduk.

Warga menyebut veteran perang kemerdekaan itu berterima kasih kepada militer, namun segera menyebar ke mencakup warga dari segala usia, sangat gembira bahwa Mugabe tampaknya sedang dalam perjalanan keluar.

"Ini adalah hari terbaik dalam hidup saya, kami berharap mendapatkan kehidupan baru setelah Mugabe lengser," kata Sam Sechete (38) yang ikut merayakan kejatuhan Mugabe di Highfield, sebuah daerah pinggiran pekerja Harare.

(Baca: Tahun 1998, Mahasiswa Zimbabwe Teriakkan Mugabe, Suharto, Indonesia, Zimbabwe)

Highfield adalah tempat Mugabe memberikan pidato pertamanya setelah kembali dari pengasingan di Mozambik menjelang kemerdekaan pada tahun 1980.

Warga yang mulai berdatangan sekitar tengah malam, bersiul dan beteriak, juga menghiasi plakat yang diproklamirkan: "Bukan kudeta - tapi keren" dan "Mugabe harus pergi!"

Orang-orang mengambil gambar diri dengan tentara Pasukan Pertahanan Zimbabwe dalam sebuah demonstrasi di jalan-jalan di Harare, pada tanggal 18 November 2017, untuk menuntut Presiden Zimbabwe berusia 93 tahun, Robert Mugabe, turun takhta. (AFP)

Di Harare tengah, sekelompok pemuda merobek sebuah tanda jalan berwarna hijau yang menaungi nama Robert Mugabe dan menghancurkannya berulang kali di jalan, sebelum menginjak-injaknya di bawah kaki.

Kelompok lainnya menuju kediaman Blue Roof milik Mugabe di pinggiran kota Borrowdale, di mana dia pada awalnya ditahan di bawah tahanan rumah menyusul perebutan kekuasaan militer.

Halaman
123

Berita Terkini