Dalam upaya menemukan buku tersebut di Pidie, Kepala Disdik Pidie menginstruksikan kepala-kepala SD dan SMP melacak keberadaan buku tersebut di kabupaten itu. Sejauh ini, pihak dinas belum menerima laporan dari kepala sekolah apakah buku itu beredar di Pidie.
“Kami sudah perintahkan semua kepala SD melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) untuk melakukan cross-check terhadap beredarnya buku yang menyebut Yerussalem sebagai ibu kota Israel itu,” kata Ruslan, Kepala Bidang Sekolah Dasar pada Disdik Pidie, kepada Serambi kemarin.
Dicek
Untuk mengetahui ada tidaknya buku bertuliskan Yerusalem sebagai ibu kota Israel itu di Pidie Jaya, Kadisdik setempat, Saiful MPd, Kamis (14/12), memanggil semua staf mulai dari sekretaris, kabid, kasi, hingga pengawas. Tujuannya adalah untuk membentuk tim dan sesegera mungkin turun ke sejumlah sekolah di kabupaten itu melacak keberadaan buku kontroversial tersebut. “Kami akan cek secara acak saja,” kata Kadisdik Pijay. (riz/edi/bah/ag/naz)