Bukan 1 Ton, Ternyata 3 Ton Sabu Dalam Kapal Dengan Nilai Triliunan, Terungkap Fakta Terbaru

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat Tersangka kurir Narkoba Jaringan Internasional yang merupakan ABK Kapal MV Sunrise Glory, masing-masing Hsieh Lai Fu (52), Huang Chiang (40), Chencun Hang (39) dan Chen Chien (52) bersama barang bukti 1 Ton 29 Kg sabu(KOMPAS.COM/ HADI MAULANA)

Baca: Remaja Tertembak Saat Polisi Gerebek Pengedar Sabu Ternyata Serang Petugas, Begini Kronologisnya

"Bahkan dari 3 ton sabu itu, diketahui 1,3 tonnya sudah diturunkan di Australia, dan yang berhasil kami temukan 1 ton dan 29 kg. Kuat dugaan masih ada sekitar 600 kg lagi sabu di dalam kapal ini," ungkap Taufiq.

"Tim masih terus lakukan pencarian di dalam palka kapal dan mudah-mudahan saja, hari ini sudah bisa ditemukan semua," tambahnya.

Taufiq mengaku, jaringan diduga kuat jaringan yang sama dengan di Banten karena rutenya sama dan moduanya juga sama.

Baca: BNN Tangkap 2 Tersangka Asal Lhokseumawe, Sita Sabu 7,2 Kg dan Pil Ekstasi 300 Butir di Aceh Timur

Bahkan sejumlah aksi penyelundupan yang berhasil digagalkan jajaran TNI AL di Pantai Selatan Indonesia, diduga kuat juga merupakan jaringan yang sama.

"Jujur awalnya saya malah mengira ini pupuk urea," kata Taufiq.

Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari mengatakan jalur rawan pantai timur sumatera dan pantai selatan Indonesia sudah sejak dari dulu dicurigai BNN.

Baca: Mobilnya Dirazia Polisi, Pria Asal Bireuen Panik Lalu Sembunyikan 2 Bungkus Sabu-sabu di Dalam Ini

Hanya saja karena bukan domainnya BNN, sehingga BNN tidak bisa berbuat apa-apa.

"Makanya dengan bantuan TNI AL, kami dari pihak BNN sangat terbatu sekali dan kami harap sinergritas ini akan terus berjalan demi menuntaskan perdagangan gelap mafia narkoba melalui jalur laut," kata Arman.

Arman mengaku, BNN tetap mewaspadai kedua jalur itu, bahkan 80 persen perdagangan narkoba melalui rute laut.

"Tidak saja TNI AL, BNN juga bersinegritas dan bekerjasama dengan stakeholder agar seluruh garis pantai Indonesia akan terawasi. Bahkan di aktivtas Filipina dalam mengantisipasi narkoba sudah sangat ketat dan kami takutkan akan mengarah ke pasar Indonesia," ungkap Arman.

Baca: Nelayan Panteraja tak Berkutik Saat Polisi Temukan Sabu-sabu di Rumahnya, Seorang Lagi Masih Diburu

Harga Triliunan Rupiah

Halaman
123

Berita Terkini