Baca: RAPBA 2018 tak Kunjung Disahkan, Kamapba: Eksekutif dan Legislatif Seperti Kucing dan Tikus
Dengan harapan, setelah kejadian itu, ia mendapat belas kasihan orang dengan memberinya uang kemudian uangnya akan ia belikan buntuk mesin potong rumput itu.
"Terjerat ekonomi untuk kekurangan kebutuhan keluarga. Berharap ada yang pinjami saya uang dan ada yang kasih tapi saya belum ngomong soal itu dan saya belum dapat uang sepeserpun," kata Uyu.
Ia menegaskan ide merekayasa kasus itu berawal dari dirinya sendiri tanpa ada yang menyuruh atau yang membiayai.
"Semuanya ide saya sendiri berasal dari otak kotor saya. Enggak ada pihak-pihak lain. Saya khilaf, saya salah melakukan pelanggaran yang dilarang pemerintah dan agama," ujar Uyu.
Baca: Dayah Bustanul Huda Blangpidie Bentuk Tim Persiapan Kedatangan Ustaz Abdul Somad
Baca: Ditangkap KPK dan Jadi Tersangka, Berapa Kekayaan Wali Kota Kendari Adriatma dan Cagub Sultra Asrun?
Lantas, saat ditanya darimana ia mendapat ide bahwa ia dianiaya orang tak dikenal. Apalagi, saat ini kasus-kasus serupa sedang marak hoaks.
Ditanya ia suka nonton film atau berita sehingga ia merasa tergerak memanfaatkan situasi tersebut.
"Enggak, saya enggak punya TV. Hanya tahu dari obrolan-obrolan orang saja," ujar Uyu. Sehari-hari, ia tinggal di masjid membersihkan fasilitas ibadah tersebut sejak lima tahun terakhir.
3. Gaji Cuma Rp 125 Ribu
Selama 6 tahun, Uyu bekerja sebagai marbot di Masjid Agung Pameungpeuk, Garut sejak tahun 2012.
Di masjid tersebut, Uyu diketahui bertugas membersihkan seluruh ruangan masjid, pengumandang azan (muazin), sesekali mengisi pengajian, dan menjadi imam salat lima waktu.
Rizki Waskito, anak kandung dari pasangan Uyu Ruhyana dan Iis Sunarti, mengatakan, Uyu setiap hari banyak menghabiskan waktu di Masjid Agung Pameungpeuk.
Selama itu, dirinya hanya digaji Rp 125 ribu per bulan.