Kisah Budi Hartono, Orang Terkaya Indonesia yang Pernah Hampir Bangkrut Tapi Tidak Pernah Menyerah

Editor: Fatimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

tips sukses robert budi hartono pemilik djarum | intisari

Baca: Disambut Shalawat Badar di Darul Ikhsan, Pangdam IM Gemetar dan Minta Abuya Cubit Telinga Anggotanya

Kalau sebelumnya ayahnya hanya membuat rokok kretek dengan cara dilinting secara manual, Hartono membeli mesin-mesin canggih. 

Salah satu rokok andalan buatan Djarum pada saat itu adalah rokok Djarum Filter. 

Perbedaannya hanyalah Djarum Filter ini menggunakan filter di ujung rokok dan dibuat dengan mesin. 

Rokok Filter dengan cita rasa kretek tradisional mulai dikenalkan tahun 1981 dan segera laris di pasaran. 

Hartono juga berhasil melakukan ekspor rokok ke Amerika Serikat sejak tahun 1972. 

Sukses dengan usaha dari mesin-mesin modern tidak membuat Hartono melupakan rokok kretek. 

"Djarum itu hidupnya dari kretek. Kretek itu ciri khasnya Djarum, harus dipertahankan dan selalu dijaga kelangsungannya," kata Hartono. 

Hartono melalui Djarum juga memberdayakan para wanita di Kudus.

Baca: Bahaya! Badan Jalan Turun dan Miring, Warga Minta Jalan Lama Menuju Peureulak Diperbaiki

Itulah kenapa semua pekerja pembuat kretek di beberapa pabrik Djarum di Kudus semuanya wanita. 

Hartono tidak pernah berpuas diri dan punya prinsip kalau bisnis itu harus terus dikembangkan. 

Hartono melebarkan sayapnya ke dunia perbankan Indonesia dengan membeli saham Bank Central Asia. 

Tahun 2018 ini Hartono sudah memiliki 51% saham dari bank swasta terbesar di Indonesia tersebut. 

Hartono kini telah melakukan diversifikasi bisnis dengan tujuan untuk memecah bisnisnya dalam beberapa jenis usaha agar tidak mudah bangkrut saat ada guncangan ekonomi. 

Halaman
123

Berita Terkini