Saking takutnya karena ada serangan yang membabibuta dan khawatir terkena peluru, semua peserta UN bersembunyi di bawah kolong meja.
Baca: UNBK Diusulkan Dihapus, Alasannya Resahkan Banyak Pihak, Setujukah Anda?
Baca: Alhamdulillah, SMK Muhammadiyah di Singkil Miliki Gedung Sendiri
Baca: Ribuan Siswa SMA Bersiap Ikut UNBK, Bacalah Doa-doa Ini Agar Dimudahkan dan Lulus dengan Nilai Bagus
Namun celaka bagi Siti Sahra, salah satu peserta UN di ruang III.
Siti yang diduga menderita sakit dan trauma mendengar ledakan mendadak pingsan.
"Dia punya kondisi memang kurang sehat. Beberapa kali di waktu lalu dia mengalami kesurupan sehingga kalau dengar bunyi yang mengagetkan dia pasti takut sekali," ujar Sahrul Ujud, guru di SMP Muhammadiyah, Senin petang.
Baca: Kisah Siswi SMA Menjual Kesuciannya 1,5 Juta Saat Pulang UNBK, Butuh Uang untuk Bayar Utang
Baca: Tinjau UNBK, Anggota DPRA Terima Banyak Keluhan Masalah Kekurangan Komputer‬
Baca: TNI Terlibat Baku Tembak di Papua, Satu Raider Meninggal, Ini Pembicaraan Terakhir Dengan Ibunya
Ujud mengaku mendengar bunyi tembakan dari kejahuan sekitar 50-an meter.
Saat itu, ia duduk bersama anggota polisi dan guru-guru lainnya jauh dari ruangan III.
"Kami dengar bunyi agak ribut, pikirnya ada lempar kena kaca. Kami langsung lari ke arah belakang mencari tahu. Tidak temukan apapun," kata Ujud di lokasi kejadian Senin petang. (Pos Kupang/Eugenis Moa)