Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Insiden ledakan dan terbakarnya sumur minyak di Dusun Bhakti, Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Rabu (25/4/2018), menimbulkan banyak korban jiwa dan luka-luka.
Sampai saat ini, tercatat sudah 21 orang meninggal dunia dan 39 lainnya dirawat intensif di sejumlah rumah sakit karena mengalami luka bakar.
Pada Jumat (27/4/2018), Serambinews.com menyambangi sejumlah rumah korban bersama Ketua Fraksi Partai Aceh di DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky.
Dari kunjugan itu, Serambinews.com merangkum sejumlah kisah pilu korban amukan api sumur minyak Ranto Peureulak. Ini merupakan tulisan ketiga dari tiga tulisan.
(Baca: Kisah Korban Ledakan Sumur Minyak - Hasbuh tak Kuasa Menolong Istri yang Terbakar di Depan Mata (1))
(Baca: Kisah Korban Ledakan Sumur Minyak - Jeriken Selamatkan Nyawa Raisa dari Semburan Api Membara (2))
(Baca: VIDEO - Detik-detik Sumur Minyak di Ranto Peureulak Meledak)
Maut di sumur minyak
Iskandar Usman Al-Farlaky mengatakan, berdasarkan kunjungannya ke rumah-rumah keluarga korban yang meninggal dunia akibat terbakar, ia menerima banyak cerita yang sangat menyedihkan dari pihak keluarga yang ditinggalkan korban meninggal.
“Kita mendapatkan banyak informasi yang sangat menyedikan dari pihak keluarga. Pada hari pertama, rumah korban meninggal yang saya kunjungi, ibu almarhum langsung menangis menceritakan kronologis anaknya meninggal,” jelas Iskandar.
Ainal Mardiah (Kak Nar), kata Iskandar, kehilangan dua anaknya (Afrizal dan Siti Rahaya), serta ibunya bernama Siti Habsyah.
(Baca: ‘Legalkan Sumur Minyak Jadi Tambang Rakyat’)
(Baca: Bos Mifa Bersaudara Sebut Industri Pertambangan di Aceh Sangat Menjanjikan, Berikut Alasannya)
(Baca: BP-MIGAS Aceh: Pemerintah Harus Pikirkan Peluang Kerja Lain, Agar Warga tidak Mengebor Ilegal)