Selain berpuasa, amal lain yang bisa dilakukan adalah membaca Alquran, berzikir, serta amal harta seperti sedekah dan wakaf.
Malam pengampunan
Dari 30 malam untuk beramal di bulan Sya’ban, ada malam yang mendapat kekhususan, yaitu malam Nisfu Sya’ban.
Ustaz Abdul Somad mengatakan, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang selama ini digunakan, kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).
(Baca: Di Swedia, Umat Muslim Jalani Puasa Ramadan Selama 21 Jam)
(Baca: Aisyah Meninggal Saat Tadarus Al-Quran & Puasa Sunah, Begini Sosoknya di Mata Keluarga dan Teman)
(Baca: Kisah Wanita yang Meninggal Saat Sujud Shalat di Mekkah, Identitas Terungkap dan Ramai Didoakan)
(Baca: VIDEO - Astronot Muslim Tetap Shalat Meski di Bulan, Mengaku Mendengar Azan di Stasiun Luar Angkasa)
Ustaz Abdul Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.
Usai shalat Aisya bertanya pada Rasul kenapa sujudnya lama sekali. Rasul balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan. Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.
“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Abdul Somad.
Mana hadis shahihnya? Lalu Ustaz Abdul Somad membacakan hadis hasan shahih yang artinya:
"Pada malam nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba.”
(Baca: Sya’ban, Bulan Mempersiapkan Kesuksesan Ramadhan)
Shalat malam nisfu Sya’ban