Joseph Goebbles, Sang Propaganda Nazi, Pembenci Yahudi dan Pengagum Hitler, Begini Akhir Hidupnya

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joseph Goebbels, Ahli Propaganda Nazi Jerman

Baca: Gelar Konser Perayaan Ulang Tahun Pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler, Dua Pria Ini Ditahan

Goebbels lalu memutuskan bergabung dengan Nazi karena terpesona oleh kharisma Hitler, dan berkomitmen atas apa yang diyakininya.

Di musim gugur 1924, Goebbels dilantik sebagai pejabat distrik Nazi. Dua tahun kemudian, Hitler mengangkatnya sebagai Pemimpin Distrik Berlin.

Di 1927, Goebbels mendirikan Der Angriff, atau Serangan. Sebuah tabloid mingguan nasional sosialis.

Prestasi itu membuat Hitler melantiknya sebagai Direktur Nasional untuk Urusan Propaganda Partai Nazi.

Setelah mengisi jabatan tersebut, Goebbels mulai menciptakan kisah-kisah yang mengangkat pamor Hitler sehingga mendorong rakyat untuk mendukung Nazi.

Baca: Inilah Sniper Cantik Asal Rusia, Pencabut Nyawa 309 Serdadu Nazi

Setiap hari, aktivitas yang dilakukan Goebbels adalah mendesain poster, mempublikasikan propaganda, menghasut perkelahian jalanan, hingga meningkatkan agitasi politik.

Goebbels mengontrol propaganda itu di seluruh bentuk media massa; surat kabar, radio, film, teater, literatur, musik, hingga karya seni.

Kepiawaiannya membuat Goebbels ditakuti, terutama oleh kalangan Yahudi. Di 1932, atas perintah Hitler, dia mengatur boikot kepada para pengusaha Yahudi.

Tahun berikutnya, dia memimpin pemusnahan buku yang dianggap "tidak menunjukkan sisi Jerman".

"Era intelektualisme ekstrem Yahudi telah usai," kata Goebbels.

Baca: Lukisan Karya Adolf Hitler Terjual Rp 1,9 Miliar

 3. Perang Total

Selama Perang Dunia II, kemampuan Goebbels akan propaganda memberikan dampak yang signifikan.

Halaman
1234

Berita Terkini